Jembatan ambrol, pemprov pasang bronjong
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat turun tangan melakukan tangap darurat penaganan ambrolnya jembatan Cikarohel yang menghubungkan jalan nasional di Desa Imbanagara Raya, Kecamatan Ciamis dan Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis.
Penaganan darurat yang dilakukan Pemprov Jabar melalui Dinas Binamarga Pemprov Jabar tersebut dilakukan dengan cara melakukan pemasangan bronjong untuk memperkuat abutment jembatan yang kondisinya sudah tergerus sepanjang dua meter.
“Jika tidak segera ditangani kondisi jembatan bisa ambruk dan otomatis arus lalu-lintas antara Ciamis dan Tasikmalaya melalui Cikoneng akan lumpuh,” kata Kepala Bidang Pengairan dan Irigasi Dinas Binamarga, Energi, Sumber Daya Mineral Kabupaten Ciamis Agus Komara saat meninjau lokasi bencana, Senin (07/01/2013).
Agus menjelaskan, beruntung saat ini pemerintah provinsi langsung turun tangan mengantisipasi ambrolnya jembatan dengan membuat beronjong untuk menahan bagian bawah jembatan atau abutment.
“Dengan memperkuat abutment, maka kondisi jembatan bisa diselamatkan. Namun, untuk membuat kondisi jembatan aman agar tidak terjadi longsor tetap harus dilakukan penaganan permanen dengan cara membangun kembali kontruksi di sekitar lokasi jembatan dan irigasi,” terang Agus.
Pembangunan permanen ini, lanjut Agus, mungkin akan menjadi agenda lebih lanjut oleh pemerintah provinsi, karena selain kondisi anggaran di tingkat kabupaten sangat minim kewenangan jalan tersebut juga ada ditangan provinsi.
“Kami di daerah sifatnya membantu mengantisipasi untuk penaganan di luar jembatan,” terang Agus.
Agus mengungkapkan, untuk penaganan darurat di tingkat kabupaten. Pihaknya, sudah menyiapkan anggaran penaganan darurat sebesar Rp150 juta hingga Rp200 juta.
Anggaran yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebut akan diperuntukan untuk penaganan lanjutan yaitu untuk pembuatan bronjong di sebelah kiri dan kanan irigasi serta pemasangan pipa sepanjang 2x40 meter dengan diamter 12 inchi.
Wakil Ketua BPD Desa Imbanagara Raya Panji Supanji mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya ambrol susulan atau terjadi jembatan ambruk, pihaknya sudah mengerahkan personel membantu petugas Binamarga Ciamis melakukan pembuangan air sementara agar tidak melintas ke kawasan irigasi Cikarohel.
“Ada dua titik pembuangan air dari arah hulu sungai, sehingga debit air yang mengalir menjadi sangat kecil. Sehingga gerusan air tidak begitu kuat,” kata Panji.
Panji juga menyampaikan, akibat jembatan ambrol dan dipasang police line dan rambu di atas jembatan, sebuah kendaraan truk teronton bermuatan semen sempat mengalami kecelakaan di lokasi jembatan. Truk tersebut terperosok ke arah kiri jalan, menabrak police line dan rambu merah yang dipasang Dishub Ciamis serta menabrak beberapa kerucut pembatas jalan.
“Akibat jembatan ambrol, hanya sebgaian jembatan yang digunakan untuk mengurangi beban. Mungkin karena angantuk atau jembatan menjadi sempit, truk berbobot berat itu malah terperosok ke arah kiri jalan,” pungkas Panji.
Penaganan darurat yang dilakukan Pemprov Jabar melalui Dinas Binamarga Pemprov Jabar tersebut dilakukan dengan cara melakukan pemasangan bronjong untuk memperkuat abutment jembatan yang kondisinya sudah tergerus sepanjang dua meter.
“Jika tidak segera ditangani kondisi jembatan bisa ambruk dan otomatis arus lalu-lintas antara Ciamis dan Tasikmalaya melalui Cikoneng akan lumpuh,” kata Kepala Bidang Pengairan dan Irigasi Dinas Binamarga, Energi, Sumber Daya Mineral Kabupaten Ciamis Agus Komara saat meninjau lokasi bencana, Senin (07/01/2013).
Agus menjelaskan, beruntung saat ini pemerintah provinsi langsung turun tangan mengantisipasi ambrolnya jembatan dengan membuat beronjong untuk menahan bagian bawah jembatan atau abutment.
“Dengan memperkuat abutment, maka kondisi jembatan bisa diselamatkan. Namun, untuk membuat kondisi jembatan aman agar tidak terjadi longsor tetap harus dilakukan penaganan permanen dengan cara membangun kembali kontruksi di sekitar lokasi jembatan dan irigasi,” terang Agus.
Pembangunan permanen ini, lanjut Agus, mungkin akan menjadi agenda lebih lanjut oleh pemerintah provinsi, karena selain kondisi anggaran di tingkat kabupaten sangat minim kewenangan jalan tersebut juga ada ditangan provinsi.
“Kami di daerah sifatnya membantu mengantisipasi untuk penaganan di luar jembatan,” terang Agus.
Agus mengungkapkan, untuk penaganan darurat di tingkat kabupaten. Pihaknya, sudah menyiapkan anggaran penaganan darurat sebesar Rp150 juta hingga Rp200 juta.
Anggaran yang disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebut akan diperuntukan untuk penaganan lanjutan yaitu untuk pembuatan bronjong di sebelah kiri dan kanan irigasi serta pemasangan pipa sepanjang 2x40 meter dengan diamter 12 inchi.
Wakil Ketua BPD Desa Imbanagara Raya Panji Supanji mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya ambrol susulan atau terjadi jembatan ambruk, pihaknya sudah mengerahkan personel membantu petugas Binamarga Ciamis melakukan pembuangan air sementara agar tidak melintas ke kawasan irigasi Cikarohel.
“Ada dua titik pembuangan air dari arah hulu sungai, sehingga debit air yang mengalir menjadi sangat kecil. Sehingga gerusan air tidak begitu kuat,” kata Panji.
Panji juga menyampaikan, akibat jembatan ambrol dan dipasang police line dan rambu di atas jembatan, sebuah kendaraan truk teronton bermuatan semen sempat mengalami kecelakaan di lokasi jembatan. Truk tersebut terperosok ke arah kiri jalan, menabrak police line dan rambu merah yang dipasang Dishub Ciamis serta menabrak beberapa kerucut pembatas jalan.
“Akibat jembatan ambrol, hanya sebgaian jembatan yang digunakan untuk mengurangi beban. Mungkin karena angantuk atau jembatan menjadi sempit, truk berbobot berat itu malah terperosok ke arah kiri jalan,” pungkas Panji.
(ysw)