Diserang penyakit, warga ancam portal jalan nasional
A
A
A
Sindonews.com - Warga Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) atau mereka yang bermukim disepanjang lintasan Jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan tepat di Km 5-6 mulai terserang penyakit Inpeksi Saluran Penyakit Akut (ISPA) berupa batuk dan sesak nafas.
Hal itu diduga terjadi oleh hempasan debu yang beterbangan dari material tanah timbunan dari badan jalan nasional yang rusak di wilayah itu.
"Kita sudah sangat terganggu dengan kondisi jalan Nasional ini," kata seorang warga Syaren Situmorang (33), kepada SINDO, di kediamannya, di Sibuluan Nalambok, Minggu 6 Januari 2013.
Dia mengaku sangat prihatin dan protes kondisi jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan tersebut. Sebab, tubuhnya sudah melemah dan dua kali diserang batuk dan sesak nafas (sulit bernafas).
Namun Syaren menegaskan, keprihatinannya juga bukan semata-mata oleh penyakit/derita yang dialaminya oleh keberadaan jalan Nasional tersebut, melainkan anak satu-satunya yang masih berusia 11 bulan.
"Demi kesehatannya, saya bersama istri terpaksa menempatkannya di dalam kamar yang sudah ditutup rapi. Demikian istri saya, senantiasa pasang masker di dalam rumah dan setiap hari juga harus bersihkan rumah dan peralatan rumah dari tumpukan debu," tuturnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sehari menjelang tahun baru 2013, instansi terkait melakukan penimbunan badan jalan nasional yang rusak tanpa pengaspalan dengan menggunakan sertu (batu kerikil dan pasir).
Namun material sertu tersebut terlihat didominasi oleh partikel tanah berstruktur lempung berdebu. Akibatnya, hantaman partikel debu di udara tak terelakkan di musim kemarau yang mulai berlangsung di daerah itu. Sementara hujan, akan mengakibatkan jalan licin dan mengancam keselamatan pengendara kenderaan.
Tokoh pemuda Sibuluan Nalambok, Jhonson Hutabarat yang juga warga sekitar tidak kalah protes dan mengancam akan memportal jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan tepatnya mulai sepanjang Km 5 dan Km 6. Sehingga tidak lagi dapat dilalui kenderaan yang menyebabkan debu beterbangan kesana kemarin.
"Itu akan kita portal, tentu. Selain itu, kita juga mungkin akan gerakkan warga untuk demo instansi terkait yang bertanggungjawab keberadaan jalan tersebut," ucapnya.
Dia juga mengaku tubuhnya telah melemah akibat diserang penyakit berupa Batuk dan gangguan saluran pernapasan. Maka itu, Dia tidak ingin lagi membiarkan keadaan jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan berlama-lama mendapatkan penanganan apalagi bila sampai harus menunggu proses tender.
"Kami perlu kebijakan, tidak ingin menunggu proses tender yang tentunya akan memakan waktu lama berbulan-bulan. Bila perlu dalam minggu ini juga kondisi jalan sudah bebas dari debu seperti sekarang ini," tandasnya.
Hal itu diduga terjadi oleh hempasan debu yang beterbangan dari material tanah timbunan dari badan jalan nasional yang rusak di wilayah itu.
"Kita sudah sangat terganggu dengan kondisi jalan Nasional ini," kata seorang warga Syaren Situmorang (33), kepada SINDO, di kediamannya, di Sibuluan Nalambok, Minggu 6 Januari 2013.
Dia mengaku sangat prihatin dan protes kondisi jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan tersebut. Sebab, tubuhnya sudah melemah dan dua kali diserang batuk dan sesak nafas (sulit bernafas).
Namun Syaren menegaskan, keprihatinannya juga bukan semata-mata oleh penyakit/derita yang dialaminya oleh keberadaan jalan Nasional tersebut, melainkan anak satu-satunya yang masih berusia 11 bulan.
"Demi kesehatannya, saya bersama istri terpaksa menempatkannya di dalam kamar yang sudah ditutup rapi. Demikian istri saya, senantiasa pasang masker di dalam rumah dan setiap hari juga harus bersihkan rumah dan peralatan rumah dari tumpukan debu," tuturnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sehari menjelang tahun baru 2013, instansi terkait melakukan penimbunan badan jalan nasional yang rusak tanpa pengaspalan dengan menggunakan sertu (batu kerikil dan pasir).
Namun material sertu tersebut terlihat didominasi oleh partikel tanah berstruktur lempung berdebu. Akibatnya, hantaman partikel debu di udara tak terelakkan di musim kemarau yang mulai berlangsung di daerah itu. Sementara hujan, akan mengakibatkan jalan licin dan mengancam keselamatan pengendara kenderaan.
Tokoh pemuda Sibuluan Nalambok, Jhonson Hutabarat yang juga warga sekitar tidak kalah protes dan mengancam akan memportal jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan tepatnya mulai sepanjang Km 5 dan Km 6. Sehingga tidak lagi dapat dilalui kenderaan yang menyebabkan debu beterbangan kesana kemarin.
"Itu akan kita portal, tentu. Selain itu, kita juga mungkin akan gerakkan warga untuk demo instansi terkait yang bertanggungjawab keberadaan jalan tersebut," ucapnya.
Dia juga mengaku tubuhnya telah melemah akibat diserang penyakit berupa Batuk dan gangguan saluran pernapasan. Maka itu, Dia tidak ingin lagi membiarkan keadaan jalan Nasional Sibolga-Padangsidempuan berlama-lama mendapatkan penanganan apalagi bila sampai harus menunggu proses tender.
"Kami perlu kebijakan, tidak ingin menunggu proses tender yang tentunya akan memakan waktu lama berbulan-bulan. Bila perlu dalam minggu ini juga kondisi jalan sudah bebas dari debu seperti sekarang ini," tandasnya.
(rsa)