Korban banjir keluhkan gatal, flu dan demam
A
A
A
Sindonews.com - Sejak seminggu terakhir, warga korban banjir di kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), mengeluhkan sejumlah penyakit seperti gatal-gatal kulit, flu dan demam. Wargapun ada yang mendatangi Pembantu (Pustu), Poskesdes dan Puskesmas.
Kepala Puskesmas Lais, Marsopi mengatakan, umumnya warga mengeluhkan penyakit yang biasa terjadi. Seperti flu dan demam. Namun, beberapa minggu terakhir ada beberapa warga yang mengeluhkan sakit gatal-gatal kulit.
“Jumlah tidak banyak, paling satu atau dua orang yang datang ke Pustu, Poskesdes atau Puskesmas. Semua bisa kita layani. Untuk penyakit diare sampai saat ini belum ada yang datang,” beber Marsopi, di Puskesmas Lais, Minggu 6 Januari 2013.
Marsopi menuturkan, seluruh layanan puskesmas, pustu dan poskesdes diminta aktif beroperasional selama 24 jam. Hal ini sesuai intruksi Bupati Muba melalui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) agar petugas berjaga selama 24 jam khususnya memberikan layanan kepada masyarakat korban banjir di Lais.
“Kami tidak boleh meninggalkan pos dulu,” jelasnya.
Pihak Puskesmas, jelas Marsopi sudah menyiapkan obat-obatan standar yang diperlukan warga seperti obat flu, demam, batuk serta gatal-gatal.
Untuk itu, dia meminta partisipasi kades dan seluruh warga agar senantiasa melaporkan terkait keluhan kesehata warga yang mejadi korban banjir. Dengan penanganan medis sedini mungkin, hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Mengenai adanya poskesdes dan pustu terendam banjir, jelas Marsopi, layanan kesehatan tetap berjalan. Dan pelayanan bisa dialihkan ketempat yang lebih tinggi yang tidak terkena luapan sungai.
“Seperti di Rantau Kroya praktis dilakukan layanan kesehatan terpaksa dialihkan kerumah warga. Namun untuk sementara keluhan warga masih bisa kita atasi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Teluk Kijing 2, Margareta menuturkan, sampai saat ini warga enggan untuk mengungsi. Kalau pun ada hanya mengungsi ke tempat keluarga dan bukan ketempat penampungan.
“Disini kan warga banyak keluarganya. Dan mereka paling milih untuk ngungsi ketempat keluarganya,” beber Margareta.
Mengenai penyakit yang dialami warga, sampai saat ini masih bisa diatasi pihak puskesmas.
“Warga yang berobat tidak terlalu banyak dan hanya keluhan biasa. Namun ada juga warga yang mengeluhkan gatal-gatal dan sudah dikasih obat,” terangnya.
Adapun kondisi banjir warga dibeberapa desa di Lais, seperti Petaling, Epil, Teluk Kijing, Rantau Kroya sudah lebih menyusut. Namun jika hujan terus mengguyur dikhawatirkan warga air akan kembali naik lagi.
Im, warga Petaling, berharap agar banjir bisa menyusut sehingga tidak sampai masuk kedalam rumah.
“Kami setiap keluar rumah selalu pakai perahu karena akses jalan terendam banjir. Yah, mudah-mudahan saja cepat surut,” harapnya.
Kepala Puskesmas Lais, Marsopi mengatakan, umumnya warga mengeluhkan penyakit yang biasa terjadi. Seperti flu dan demam. Namun, beberapa minggu terakhir ada beberapa warga yang mengeluhkan sakit gatal-gatal kulit.
“Jumlah tidak banyak, paling satu atau dua orang yang datang ke Pustu, Poskesdes atau Puskesmas. Semua bisa kita layani. Untuk penyakit diare sampai saat ini belum ada yang datang,” beber Marsopi, di Puskesmas Lais, Minggu 6 Januari 2013.
Marsopi menuturkan, seluruh layanan puskesmas, pustu dan poskesdes diminta aktif beroperasional selama 24 jam. Hal ini sesuai intruksi Bupati Muba melalui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) agar petugas berjaga selama 24 jam khususnya memberikan layanan kepada masyarakat korban banjir di Lais.
“Kami tidak boleh meninggalkan pos dulu,” jelasnya.
Pihak Puskesmas, jelas Marsopi sudah menyiapkan obat-obatan standar yang diperlukan warga seperti obat flu, demam, batuk serta gatal-gatal.
Untuk itu, dia meminta partisipasi kades dan seluruh warga agar senantiasa melaporkan terkait keluhan kesehata warga yang mejadi korban banjir. Dengan penanganan medis sedini mungkin, hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
Mengenai adanya poskesdes dan pustu terendam banjir, jelas Marsopi, layanan kesehatan tetap berjalan. Dan pelayanan bisa dialihkan ketempat yang lebih tinggi yang tidak terkena luapan sungai.
“Seperti di Rantau Kroya praktis dilakukan layanan kesehatan terpaksa dialihkan kerumah warga. Namun untuk sementara keluhan warga masih bisa kita atasi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Teluk Kijing 2, Margareta menuturkan, sampai saat ini warga enggan untuk mengungsi. Kalau pun ada hanya mengungsi ke tempat keluarga dan bukan ketempat penampungan.
“Disini kan warga banyak keluarganya. Dan mereka paling milih untuk ngungsi ketempat keluarganya,” beber Margareta.
Mengenai penyakit yang dialami warga, sampai saat ini masih bisa diatasi pihak puskesmas.
“Warga yang berobat tidak terlalu banyak dan hanya keluhan biasa. Namun ada juga warga yang mengeluhkan gatal-gatal dan sudah dikasih obat,” terangnya.
Adapun kondisi banjir warga dibeberapa desa di Lais, seperti Petaling, Epil, Teluk Kijing, Rantau Kroya sudah lebih menyusut. Namun jika hujan terus mengguyur dikhawatirkan warga air akan kembali naik lagi.
Im, warga Petaling, berharap agar banjir bisa menyusut sehingga tidak sampai masuk kedalam rumah.
“Kami setiap keluar rumah selalu pakai perahu karena akses jalan terendam banjir. Yah, mudah-mudahan saja cepat surut,” harapnya.
(rsa)