Sungai mampet, ratusan hektare sawah kebanjiran

Sabtu, 05 Januari 2013 - 12:05 WIB
Sungai mampet, ratusan hektare sawah kebanjiran
Sungai mampet, ratusan hektare sawah kebanjiran
A A A
Sindonews.com - Banyaknya sampah yang menyumbat aliran sungai di Desa Watudakon membuat air meluap dan menggenangi ratusan hektare lahan petani. Petani berharap pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur melakuan normalisasi sungai agar kejadian ini tak terus terulang.

Banjir yang merendam 500 hektare sawah petani di Kabupaten Jombang meluas hingga ke empat kecamatan. Akibat banjir tersebut, sudah hampir satu bulan ini tanaman padi mati dan petani tidak bisa menggarap.

Selain akibat hujan deras, banjir tersebut terjadi diduga karena banyaknya sampah plastik dan pepohonan tumbang yang menumpuk di sungai sehingga menghambat aliran air.

Hingga Sabtu (5/1/2013) pagi, ratusan hektare sawah milik petani masih tampak seperti lautan. Ratusan hektare sawah yang sudah di tanami padi hampir satu bulan ini terendam air setinggi 70 senti sampai satu meter.

Bahkan tak hanya merendam 500 hektare sawah di lima desa di Kecamatan Kesamben. Banjir kali ini juga meluas dan merendam sawah di tiga kecamatan lainnya, diantaranya Kecamatan Sumobito, Peterongan, dan Tembelang.

"Kami bingung mau bekerja apalagi. Padahal petani disini sudah habis modalnya untuk mengganti tanaman yang rusak. Ini kedua kalinya sawah terendam padahal bibit padi baru diganti karena kebanjiran sebulan lalu," keluh Haji Madi petani di Desa Watudakon, Sabtu (5/1/2013).

Selain akibat hujan deras, banjir ini terjadi diduga juga akibat banyaknya sampah berupa pepohonan tumbang, sampah plastik dan banyaknya tanaman yang tumbuh liar di tengah Sungai Desa Watudakon.

Akibatnya, sungai menjadi dangkal dan buntu sehingga airnya meluap dan meluber ke sawah-sawah.

Warga berharap, pemerintah Kabupaten Jombang segera melakukan normalisasi dengan mengeruk sungai di Desa Watudakon agar sampah dan endapan tanah yang membuat sungai dangkal menjadi bersih dan tidak menyumbat sungai.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7481 seconds (0.1#10.140)
pixels