Elektabilitas Khofifah masih lemah

Jum'at, 04 Januari 2013 - 17:57 WIB
Elektabilitas Khofifah...
Elektabilitas Khofifah masih lemah
A A A
Sindonews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai memiliki pekerjaan rumah (PR) yang berat mengusung Khofifah Indar Parawansa. Pasalnya, Ketua Muslimat NU itu dinilai memiliki elektabilitas yang masih lemah.

Menurut Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Haryadi, elektabilitas Khofifah masih jauh dari lawan-lawan politiknya di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2013 mendatang.

"Seandianya Pilgub digelar hari ini, Khofifah akan kalah karena elektabilitas masih lemah. Jangankan melawan Soekarwo (Gubernur Incumbent) untuk melawan Saifullah Yusuf (Wakil Gubernur) saja jika jadi mencalonkan diri, elektabilitasnya masih jauh," kata Haryadi, di Unair, Surabaya, Jumat (4/1/2013).

Menurut Haryadi, secara perhitungan Khofifah memiliki latar belakang Nahdliyyin dan didukung oleh PKB. Sementara Jawa Timur dikenal sebagai basis dari warga Nahdliyyin. Kata Haryadi, kondisi tersebut tidak dapat dijadikan patokkan.

Sebagaimana diketahui, partai politik warga NU tidak hanya PKB saja melainkan ada PKNU dan PPP. Dua partai tersebut tentunya memiliki basis massa yang perlu diperhitungkan di Jatim.

"Kalau untuk urusan keagamaan memang warga Nahdliyyin satu tapi untuk aspirasi politik sangat beragam dan tidak bisa utuh," katanya.

Kata Haryadi, sebagai partai yang telah menyatakan mengusung tentu memiliki cara-cara untuk meningkatkan elektabilitas tersebut.

"Apa itu tentu mereka yang lebih tahu. Kalau saya ngomong nanti malah dikira tim sukses," ujar Haryadi.

Haryadi juga mengomentari soal 'tenggelamnya' sosok Untung S Radjab, mantan Kapolda Metro Jaya yang pernah mendeklarasikan akan maju dalam running pilgub Jatim pada 29 Agustus 2013 mendatang. Menurutnya, Untung S Radjab tenggelam karena memang memiliki elestabilitas yang lemah. Selain itu, belum ada partai yang mengusungnya untuk menjadi cagub di Jatim.

"Dari beberapa riset memang Pak Untung memiliki elekatabilitas lemah dan komukasi dengan sejumlah parpol tidak jalan. Makanya sekarang seperti tenggelam," tukasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0864 seconds (0.1#10.140)