Setahun, 264 warga Bangkalan terserang deman berdarah

Jum'at, 04 Januari 2013 - 17:28 WIB
Setahun, 264 warga Bangkalan...
Setahun, 264 warga Bangkalan terserang deman berdarah
A A A
Sindonews.com - Jumlah penderita penyakit demam berdarah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tergolong tinggi. Selama kurun waktu 2012 yang lalu, jumlah penderita penyakit yang disebabkan oleh nyamuk menyerang hingga 264 orang.

Data dari Dinas Kesehatan Bangkalan menyebutkan, dari sebanyak 264 orang penderita penyakit demam berdarah tersebut, paling banyak menyerang bayi di bawah umur lima tahun (balita). Bila dipersentase, jumlah balita yang terserang demam berdarah mencapai 70 persen, sisanya sebanyak 30 persen menyerang pemuda dan orang dewasa.

Penyebaran penyakit tersebut tergolong merata, hampir ada dan terjadi di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan. Cuma, yang paling menonjol ada di Kecamatan Socah, Tanjung Bumi, Tanah Merah, Klampis, Burneh, Kota serta kecamatan Sepulu.

“Selama kurun waktu Januari sampai Desember 2012 kemarin, jumlah penderita demam berdarah cukup tinggi, menyerang hingga sebanyak 264 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Achmad Azis, di Kantor Dinas Kesehatan Bangkalan, Jumat (4/1/2013).

Azis menjelaskan, akhir November sampai Desember lalu, jumlah penderita demam berdarah meningkat tajam. Sebab, dalam periode tersebut sudah memasuki musim hujan yang menjadi awal dari munculnya penyakit tersebut. Kondisi itu bakal terus terjadi selama musim hujan berlangsung.

Hampir semua penderita yang terserang penyakit demam berdarah, menjalani perawatan di Rumah Sakit setempat. Dari semua pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut, kebanyakan masih bisa tertolong secara medis, karena kondisinya masih belum terlalu parah.

“Semua penderita mendapat perawatan medis yang maksimal, sampai sembuh dan kembali ke rumahnya,” terang Azis.

Dia memprediksi, untuk tahun 2013 nanti, jumlah penderita demam berdarah akan bisa bertambah. Sebab, awal tahun ini diprediksi merupakan puncak musim hujan, dengan volume air yang mengundang genanang di selokan warga. Dia berharapa, masyarakat meningkatkan kesehatan dan memelihara kebersihan.

“Ya, agar tidak terserang penyakit demam berdarah, maka kebersihan harus diutamakan,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Sofiullah Syarip menyarankan, agar pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan melakukan langkah antisipatif. Salah satu langkah antisipatif yang bisa dilakukan, yakni dengan melakukan pengasapan (fogging). Fogging sendiri menurutnya, harus dilakukan, mengingat hal tersebut sudah masuk dalam anggaran setiap tahunnya.

“Harus dipetakan dulu, baru dilakukan langkah fogging karena itu merupakan langkah antisipasi,” ucapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2751 seconds (0.1#10.140)