Kasus kematian unggas di Majalengka meluas

Jum'at, 04 Januari 2013 - 16:54 WIB
Kasus kematian unggas di Majalengka meluas
Kasus kematian unggas di Majalengka meluas
A A A
Sindonews.com – Kasus kematian ayam secara mendadak merambah ke beberepa desa di Kabupaten Majalengka. Pasca ditemukannya puluhan ayam mati secara mendadak di desa Rancaputat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, kasus serupa juga ditemukan di Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus tersebut sudah mulai nampak sejak Selasa 1 Januari 2013 lalu. Hingga Jum’at (4/1/2013), sedikitnya sudah terdapat 55 ekor ayam milik warga desa Panjalin Kidul yang mati mendadak.

“Sebelumnya nampak sehat, tapi pas sore saat mau dikasih makan, tahu-tahu sudah mati. Sejak awal Januari sampai hari ini (kemarin), ayam saya sekarang tinggal sembilan ekor. Padahal sebelumnya ada 30 ekor ayam,” kata salah satu warga setempat, Iing, Jumat (4/11/2013)

Dijelaskan dia, selain mati secara mendadak, pada paruh ayam juga ditemukan adanya lendir. Dia mengaku, peristiwa tersebut memicu kekhawairan warga terkait kemungkinan terinfeksi flu burung.

“Awalnya saya baru mendengar di desa tetangga (Rancaputat) dan sekarang sudah terjadi di sini. Terus terang kami merasa khawatir. Karena bukan hanya saya saja yang mengalami seperti ini, melainkan ada beberapa warga juga yang mengalami hal serupa,” jelas dia

Sementara itu, Kepala Desa Panjalin Kidul, Dudung Abdullah Yasin mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait. Dudung menjelaskan, warga yang mendapatkan ayamnya mati secara mendadak, berinisiatif untuk menguburkannya.

“Kami berkoordinasi dengan dinas terakit untuk memastikan penyebab kematian puluhan ekor ayam tersebut,” ungkap dia.

Di tempat, terpisah Kabid Peternakan Dinas Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Hutbunak) Majalengka, Hari Imam mengatakan, dalam beberpa hari terakhir pihaknya banyak menerima laporan terkait ayam yang mati mendadak. Hari menyebutkan, menanggapi hal tersebut, pihaknya gencar melakukan monitoring ke sejumlah daerah.

“Penanganan sudah dilakukan berupa penyemprotan desinfektan. Begitu juga sosialisasi pola hidup sehat kepada warga dan mengimbau agar mengubur hewan yang mati,” papar dia.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8698 seconds (0.1#10.140)