Akhirnya Tim SAR lakukan evakuasi
A
A
A
Sindonews.com - Setelah beberapa hari dilanda hujan, sejumlah kawasan di Makassar terendam banjir hingga seperut orang dewasa. Sejumlah warga yang tadinya bertahan di rumah mereka, akhirnya dievakuasi Tim SAR karena ketinggian air terus meningkat.
Banjir di Makasaar ini merendam sedikitnya 250 rumah warga di tiga blok di Kompleks Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Banjir terparah terjadi di blok sepuluh dan delapan/
Karena ketinggian air terus meningkat, ratusan warga pun akhirnya dievakuasi menggunakan empat perahu karet oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Tim SAR Brimob Polda Sulselbar.
Hingga Jumat (4/1/2013) dinihari, tim SAR melakukan evakuasi terhadap warga yang sebelumnya bertahan di rumah mereka.
"Sebenarnya warga ingin tetap bertahan di rumah mereka sambil menunggu air surut. Namun kami melihat ketinggian air terus meningkat makanya diimbau untuk mau di evakuasi," terang Kepala Bidang Kehumasan BPBD Makassar, Muhammad Danibal.
Wilayah Kompleks Perumnas Antang telah menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Namun menurut warga sejak tahun 2000 banjir kali ini yang terparah, karena tingginya curah hujan sejak tiga hari terakhir.
"Banjir kali ini paling parah, sebelumnya tidak seperti ini. Pagi banjir sorenya sudah surut tapi sekarang sudah tiga hari banjir tidak juga surut," ujar Makmur warga Kompleks Perumnas Antang.
Banjir di Makasaar ini merendam sedikitnya 250 rumah warga di tiga blok di Kompleks Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Banjir terparah terjadi di blok sepuluh dan delapan/
Karena ketinggian air terus meningkat, ratusan warga pun akhirnya dievakuasi menggunakan empat perahu karet oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Tim SAR Brimob Polda Sulselbar.
Hingga Jumat (4/1/2013) dinihari, tim SAR melakukan evakuasi terhadap warga yang sebelumnya bertahan di rumah mereka.
"Sebenarnya warga ingin tetap bertahan di rumah mereka sambil menunggu air surut. Namun kami melihat ketinggian air terus meningkat makanya diimbau untuk mau di evakuasi," terang Kepala Bidang Kehumasan BPBD Makassar, Muhammad Danibal.
Wilayah Kompleks Perumnas Antang telah menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Namun menurut warga sejak tahun 2000 banjir kali ini yang terparah, karena tingginya curah hujan sejak tiga hari terakhir.
"Banjir kali ini paling parah, sebelumnya tidak seperti ini. Pagi banjir sorenya sudah surut tapi sekarang sudah tiga hari banjir tidak juga surut," ujar Makmur warga Kompleks Perumnas Antang.
(ysw)