Mayat bayi di perut Jumridah belum diangkat
A
A
A
Sindonews.com - Kendati sudah lima hari berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Tenriawaru Bone, Sulawesi Selatan, namun Jumridah tidak juga mendapat penanganan medis.
Padahal, dokter sudah memvonis kalau bayi yang dikandung ibu muda ini sudah meninggal. Kini ibu rumah tangga asal Desa Congko, Kecamatan Barebbo ini, Bone hanya bisa pasrah menunggu kedatangan dokter di RSU Tenriawaru.
Hingga hari kelima keberadaan Jumridah di rumah sakit, pihak RSU belum juga memberi penanganan medis. Alasan pihaknya masih menunggu pasien tersebut dapat melahirkan secara normal.
Belum diketahui pasti, penyebab lambannya penanganan medis tersebut, namun pihak rumah sakit membantah jika tidak ada dokter yang menangani karena masih liburan.
Sementara itu, Humas RSU Tenriawaru, Ramly Syam mengakui bahwa salah seorang dokter ahli bedah beberapa hari lalu memang tidak berada di tempat.
"Memang dokter bedah sedang tidak ada namun kami sudah ada dokter pengganti," katanya di RSU Tenriawaru, Kamis (3/1/2013).
Ramly juga menambahkan, bahwa pihaknya tidak pernah menelantarkan pasien. Bahkan pihaknya telah memberikan upaya medis dengan memberikan suntikan induksi pada pasien agar dapat melahirkan normal. Namun hingga kini pasien tersebut belum juga merasakan adanya reaksi.
Pihak rumah sakit pun berjanji, jika hingga sore nanti pasien belum melahirkan normal, maka pihaknya akan melakukan tindakan operasi. Karena sudah lima hari pasien tersebut belum melahirkan, sementara anak yang berada dalam kandungannya diduga telah meninggal.
Ibu pasien, Hj. Juherah mengakui bahwa sudah tiga hari bayi dalam perut anaknya tidak bergerak. Sebelumnya, Jumridah memeriksakan ke bidan desa namun bidan desa memberikan rujukan ke RSU Tenriawaru Bone.
Keluarga berharap pihak rumah sakit secepatnya melakukan tindakan, karena sudah masuk hari kelima, bayi yang dinyatakan telah meninggal tersebut belum juga lahir.
Padahal, dokter sudah memvonis kalau bayi yang dikandung ibu muda ini sudah meninggal. Kini ibu rumah tangga asal Desa Congko, Kecamatan Barebbo ini, Bone hanya bisa pasrah menunggu kedatangan dokter di RSU Tenriawaru.
Hingga hari kelima keberadaan Jumridah di rumah sakit, pihak RSU belum juga memberi penanganan medis. Alasan pihaknya masih menunggu pasien tersebut dapat melahirkan secara normal.
Belum diketahui pasti, penyebab lambannya penanganan medis tersebut, namun pihak rumah sakit membantah jika tidak ada dokter yang menangani karena masih liburan.
Sementara itu, Humas RSU Tenriawaru, Ramly Syam mengakui bahwa salah seorang dokter ahli bedah beberapa hari lalu memang tidak berada di tempat.
"Memang dokter bedah sedang tidak ada namun kami sudah ada dokter pengganti," katanya di RSU Tenriawaru, Kamis (3/1/2013).
Ramly juga menambahkan, bahwa pihaknya tidak pernah menelantarkan pasien. Bahkan pihaknya telah memberikan upaya medis dengan memberikan suntikan induksi pada pasien agar dapat melahirkan normal. Namun hingga kini pasien tersebut belum juga merasakan adanya reaksi.
Pihak rumah sakit pun berjanji, jika hingga sore nanti pasien belum melahirkan normal, maka pihaknya akan melakukan tindakan operasi. Karena sudah lima hari pasien tersebut belum melahirkan, sementara anak yang berada dalam kandungannya diduga telah meninggal.
Ibu pasien, Hj. Juherah mengakui bahwa sudah tiga hari bayi dalam perut anaknya tidak bergerak. Sebelumnya, Jumridah memeriksakan ke bidan desa namun bidan desa memberikan rujukan ke RSU Tenriawaru Bone.
Keluarga berharap pihak rumah sakit secepatnya melakukan tindakan, karena sudah masuk hari kelima, bayi yang dinyatakan telah meninggal tersebut belum juga lahir.
(ysw)