Sekretariat wartawan nyaris dibakar warga
Senin, 31 Desember 2012 - 11:11 WIB

Sekretariat wartawan nyaris dibakar warga
A
A
A
Sindonews.com – Kantor sekretariat salah satu organisasi wartawan di Kampung Citereup, Kelurahan Sukagalih, Kabupaten Garut, nyaris dibakar warga dini hari tadi.
Aksi tersebut dipicu karena kantor sekretariat wartawan digunakan untuk perbuatan asusila yang dilakukan oknum wartawan berinisial MH dengan seorang ABG.
Saat digerebek ke dalam sekretariat, warga menemukan keduanya dalam keadaan tanpa busana. Namun sayang, oknum yang berprofesi sebagai wartawan surat kabar mingguan itu berhasil kabur saat warga sibuk mengamankan wanita belia.
“Wartawan itu seharusnya memberikan contoh. Bukan berzina di sembarangan tempat seperti ini. Intinya, masyarakat menolak ada sekretariat wartawan seperti ini di lingkungan kami,” kata tokoh masyarakat Citereup Agus, Senin (31/12/2012).
Selain merusak dan merobohkan papan nama sekretariat, warga juga sempat merazam wanita ABG yang telah mereka amankan. Namun, amarah warga berhasil diredam oleh ketua RT setempat.
“Bila tidak ingin dirazam, oknum wartawan itu harus menikahi wanita ABG yang disetubuhinya,” ucapnya.
Sementara itu, pengurus organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Garut, Ari Maulana Karang mengaku sangat prihatin atas kejadian ini. Ia meminta agar masyarakat luas tidak menyamakan tingkah laku oknum tersebut dengan seluruh wartawan lain di Garut.
“Semua profesi ada oknumnya. Profesi mulia seperti guru juga ada oknumnya. Peristiwa yang terjadi pada dini hari itu murni merupakan kesalahan fatal pribadi seseorang. Jangan samakan wartawan yang lain juga memiliki kelakuan seperti itu,” tukasnya.
Aksi tersebut dipicu karena kantor sekretariat wartawan digunakan untuk perbuatan asusila yang dilakukan oknum wartawan berinisial MH dengan seorang ABG.
Saat digerebek ke dalam sekretariat, warga menemukan keduanya dalam keadaan tanpa busana. Namun sayang, oknum yang berprofesi sebagai wartawan surat kabar mingguan itu berhasil kabur saat warga sibuk mengamankan wanita belia.
“Wartawan itu seharusnya memberikan contoh. Bukan berzina di sembarangan tempat seperti ini. Intinya, masyarakat menolak ada sekretariat wartawan seperti ini di lingkungan kami,” kata tokoh masyarakat Citereup Agus, Senin (31/12/2012).
Selain merusak dan merobohkan papan nama sekretariat, warga juga sempat merazam wanita ABG yang telah mereka amankan. Namun, amarah warga berhasil diredam oleh ketua RT setempat.
“Bila tidak ingin dirazam, oknum wartawan itu harus menikahi wanita ABG yang disetubuhinya,” ucapnya.
Sementara itu, pengurus organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Garut, Ari Maulana Karang mengaku sangat prihatin atas kejadian ini. Ia meminta agar masyarakat luas tidak menyamakan tingkah laku oknum tersebut dengan seluruh wartawan lain di Garut.
“Semua profesi ada oknumnya. Profesi mulia seperti guru juga ada oknumnya. Peristiwa yang terjadi pada dini hari itu murni merupakan kesalahan fatal pribadi seseorang. Jangan samakan wartawan yang lain juga memiliki kelakuan seperti itu,” tukasnya.
(ysw)