Kawasan transmigrasi kembangkan budidaya tanaman organik

Rabu, 26 Desember 2012 - 17:32 WIB
Kawasan transmigrasi kembangkan budidaya tanaman organik
Kawasan transmigrasi kembangkan budidaya tanaman organik
A A A
Sindonews.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mencanangkan pembangunan di kawasan transmigrasi dengan konsep pertanian organik dan ramah lingkungan.

Pilot project itu sudah mulai dikembangkan dibeberapa wilayah transmigrasi seperti di permukiman transmigrasi Tinauka SP 1 Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, yang mana lahan permukiman transmigrasinya ditata dengan prinsip lingkungan bersih sehat dan alami.

“Kita sedang berusaha menerapkan konsep-konsep pertanian organik di kawasan-kawasan transmigrasi yang ditawarkan dengan konsep pengembangan sistem budidaya pertanian, yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis," ujar Dirjen P2MKT Roosari Tyas Wardani mengutip ucapan Menakertrans Muhaimin Iskandar di Palu, Rabu, (26/12/2012).

"Pak Muhaimin juga akan menjadikan kawasan-kawasan transmigrasi itu untuk diarahkan menjadi lokasi khusus, zona budidaya tanaman organik yang bebas dari cengkraman bahan kimia dengan mengintensifkan budidaya pertanian organik dan ramah lingkungan lengkapi dengan industri pembuatan pupuk organik," tambahnya.

Hak ini sendiri merupakan bentuk keseimbangan antara ekosistem alam dan kehidupan masyarakat, hingga hasil dari pertanian organik yang dikembangkan para transmigran itu dapat meningkatkan kesejahteraan para transmigran itu sendiri.

Sistem pertanian organik sendiri memang dirancang guna menghasilkan produk-produk pertanian, baik itu berupa pangan, hortikultura, perikanan maupun peternakan. Hal itu disebabkan pertanian organik diyakini dapat menyelamatkan sumber daya alam dan mencegah terjadinya pelanggaran juga pengerusakan alam seperti ilegal logging, ilegal fishing, dan sebagainya.

Permukiman transmigrasi Tinauka SP 1 Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, ini sendiri merupakan lokasi bina penempatan yang dihuni sekitar 800 jiwa sejak tahun 2010.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6767 seconds (0.1#10.140)