Polisi diminta netral dalam Pilkada
Selasa, 04 Desember 2012 - 14:57 WIB

Polisi diminta netral dalam Pilkada
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah di Sulawesi Selatan (Pilkada Sulsel) jajaran Kepolisian Daerah diharap bisa netral.
Pengamat Kepolisian Prof Marwan Mas mengungkapkan, bahwa aparat kepolisian harus menindak tegas oknum anggotanya yang melakukan dukungan terhadap salah satu kandidat.
"Pimpinan Kepolisian setempat harus menindak tegas, oknum anggotanya yang melekukan dukungan terhadap kandidat yang akan bertarung," kata Marwan saat dihubungi, Selasa (4/12/2012).
Guru besar Universitas 45 Makassar ini, juga menjelaskan, bahwa kita semua ketahui jika anggota Polri tidak memiliki hak suara pada setiap pemilihan.
Berhembus kabar bahwa tindakan pencopotan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sidrap, Ajun Komisaris Polisi (AKP) BS karena diduga adanya keberpihakan pada salah satu kandidat yang akan bertarung. Mutasi terhadap BS diduga karena mengintimidasi warga agar memilih salah satu kandidat.
"Kita sangat berharap agar anggota polisi bisa menjaga Netralitas, serta pimpinan kepolisian diharapkan ketegasanya dalam menyikapi hal tersebut, dan juga sebagai efek jera bagi anggota yang lain," kata Marwan.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polda Sulsel. Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Endi Sutendi membantah kabar bahwa anggotanya dimutasi karena terlibat politik praktis.
"Yang saya tahu, dia dipindahkan di Mapolda karena semata kebutuhan organisasi," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (4/12/2012).
Kendati demikian, lanjut Endi walau BS tersebut baru dua bulan menjabat sebagai Kabag Ops di Polres Sidrap. Dia juga menjelaskan bahwa singkatnya jabatan BS di Polres Sidrap hal tersebut bukan indikasi pelanggaran.
"Kan anggota Polisi harus selalu siap ditugaskan dimana saja, termasuk jika Mapolda membutuhkannya," bebernya.
Pengamat Kepolisian Prof Marwan Mas mengungkapkan, bahwa aparat kepolisian harus menindak tegas oknum anggotanya yang melakukan dukungan terhadap salah satu kandidat.
"Pimpinan Kepolisian setempat harus menindak tegas, oknum anggotanya yang melekukan dukungan terhadap kandidat yang akan bertarung," kata Marwan saat dihubungi, Selasa (4/12/2012).
Guru besar Universitas 45 Makassar ini, juga menjelaskan, bahwa kita semua ketahui jika anggota Polri tidak memiliki hak suara pada setiap pemilihan.
Berhembus kabar bahwa tindakan pencopotan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Sidrap, Ajun Komisaris Polisi (AKP) BS karena diduga adanya keberpihakan pada salah satu kandidat yang akan bertarung. Mutasi terhadap BS diduga karena mengintimidasi warga agar memilih salah satu kandidat.
"Kita sangat berharap agar anggota polisi bisa menjaga Netralitas, serta pimpinan kepolisian diharapkan ketegasanya dalam menyikapi hal tersebut, dan juga sebagai efek jera bagi anggota yang lain," kata Marwan.
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polda Sulsel. Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Endi Sutendi membantah kabar bahwa anggotanya dimutasi karena terlibat politik praktis.
"Yang saya tahu, dia dipindahkan di Mapolda karena semata kebutuhan organisasi," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (4/12/2012).
Kendati demikian, lanjut Endi walau BS tersebut baru dua bulan menjabat sebagai Kabag Ops di Polres Sidrap. Dia juga menjelaskan bahwa singkatnya jabatan BS di Polres Sidrap hal tersebut bukan indikasi pelanggaran.
"Kan anggota Polisi harus selalu siap ditugaskan dimana saja, termasuk jika Mapolda membutuhkannya," bebernya.
(ysw)