2 kalimat Jokowi saat pelantikan eselon 2

2 kalimat Jokowi saat pelantikan eselon 2
A
A
A
Sindonews.com - Terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki T Purnama (Ahok) sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 membawa banyak perubahan positif di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.
Pada tahap awal pemerintahannya, Jokowi melakukan reformasi birokrasi. Mulai dengan membenahi sistem administrasi yang ruwet, hingga memangkas waktu pidato pelantikan yang lama menjadi singkat. Seperti tampak pada pelantikan pejabat eselon dua hari Jumat 30 November 2012 misalkan.
Tak seperti pidato gubernur sebelumnya, kepala daerah berbicara panjang lebar di podium ketika memberikan kata sambutan. Bahkan saking panjangnya kata sambutan itu, sampai terdengar membosankan.
Akibatnya, upacara yang diharapkan berlangsung khidmat berubah jadi berisik. Bahkan pesan yang disampaikan oleh kepala daerah di atas panggung pun, menjadi tidak tepat sasaran, karena kata-katanya terlalu panjang dan sulit diingat.
Namun, beda pemimpin, beda gaya. Ketika didaulat memberikan kata sambutan prosesi pelantikan upacara serah terima jabatan pejabat eselon 2, di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Jokowi memberikan sambutan paling singkat dalam sejarah Pemprov DKI.
Kala itu Jokowi hanya berbicara dua kalimat. "Pelantikan itu bagian dari proses penyegaran sebuah organisasi pemerintahan. Kami berharap tugas yang dapat dijalani sebaik-baiknya. Perbanyak mendengarkan aspirasi dari akar rumput," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta.
Usai mengucapkan kalimat itu, Jokowi undur diri. Dia lantas turun dari podium, dan protokol menutup acara dengan doa penutup. Sikap Jokowi kontan membuat para undangan terkejut sekaligus senang, karena tidak perlu berlama-lama menunggu pidato yang menjemukan.
Menurut Jokowi, memberikan kata sambutan dengan singkat itu untuk efektifitas dan lebih mengena terhadap tujuan. "Untuk apa bicara lama-lama, kalau tidak akan dilaksanakan. Lebih baik bicara singkat dan padat, hingga nantinya dapat dijalankan tugas terdebut," terangnya.
Keempat pejabat eselon II yang dilantik tersebut antara lain, Wakil Kepala Badan Pengelola Keudangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Wijayanti yang dilantik menjadi Kepala BPKD DKI. Endang menggantikan posisi Sukri Bey karena memasuki masa pensiun.
Kemudian, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin, dilantik naik kelas menjadi Kepala Dinas Kebersihan DKI menggantikan pendahulunya, Eko Bharuna.
Selanjutnya, Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Hari Jogja, dilantik menjadi Asisten Deputi Bidang Pengendalian Pemukiman, serta Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi dan Tata Laksana Provinsi DKI Jakarta Lasro Marbun, dilantik menjadi Sekretaris Dewan Pengurus Korpri DKI.
Pada tahap awal pemerintahannya, Jokowi melakukan reformasi birokrasi. Mulai dengan membenahi sistem administrasi yang ruwet, hingga memangkas waktu pidato pelantikan yang lama menjadi singkat. Seperti tampak pada pelantikan pejabat eselon dua hari Jumat 30 November 2012 misalkan.
Tak seperti pidato gubernur sebelumnya, kepala daerah berbicara panjang lebar di podium ketika memberikan kata sambutan. Bahkan saking panjangnya kata sambutan itu, sampai terdengar membosankan.
Akibatnya, upacara yang diharapkan berlangsung khidmat berubah jadi berisik. Bahkan pesan yang disampaikan oleh kepala daerah di atas panggung pun, menjadi tidak tepat sasaran, karena kata-katanya terlalu panjang dan sulit diingat.
Namun, beda pemimpin, beda gaya. Ketika didaulat memberikan kata sambutan prosesi pelantikan upacara serah terima jabatan pejabat eselon 2, di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Jokowi memberikan sambutan paling singkat dalam sejarah Pemprov DKI.
Kala itu Jokowi hanya berbicara dua kalimat. "Pelantikan itu bagian dari proses penyegaran sebuah organisasi pemerintahan. Kami berharap tugas yang dapat dijalani sebaik-baiknya. Perbanyak mendengarkan aspirasi dari akar rumput," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta.
Usai mengucapkan kalimat itu, Jokowi undur diri. Dia lantas turun dari podium, dan protokol menutup acara dengan doa penutup. Sikap Jokowi kontan membuat para undangan terkejut sekaligus senang, karena tidak perlu berlama-lama menunggu pidato yang menjemukan.
Menurut Jokowi, memberikan kata sambutan dengan singkat itu untuk efektifitas dan lebih mengena terhadap tujuan. "Untuk apa bicara lama-lama, kalau tidak akan dilaksanakan. Lebih baik bicara singkat dan padat, hingga nantinya dapat dijalankan tugas terdebut," terangnya.
Keempat pejabat eselon II yang dilantik tersebut antara lain, Wakil Kepala Badan Pengelola Keudangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Wijayanti yang dilantik menjadi Kepala BPKD DKI. Endang menggantikan posisi Sukri Bey karena memasuki masa pensiun.
Kemudian, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin, dilantik naik kelas menjadi Kepala Dinas Kebersihan DKI menggantikan pendahulunya, Eko Bharuna.
Selanjutnya, Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Hari Jogja, dilantik menjadi Asisten Deputi Bidang Pengendalian Pemukiman, serta Kepala Bagian Kelembagaan Biro Organisasi dan Tata Laksana Provinsi DKI Jakarta Lasro Marbun, dilantik menjadi Sekretaris Dewan Pengurus Korpri DKI.
(san)