Polsek Tulung Selapan diserang warga
Kamis, 01 November 2012 - 15:51 WIB

Polsek Tulung Selapan diserang warga
A
A
A
Sindonews.com – Markas Kepolisian Sektor (mapolsek) Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), diserang ratusan warga yang berasal dari tiga desa. Massa melempari kaca Mapolsek Tulung Serapan hingga pecah dan berantakan.
Penyerangan ini dipicu penahanan terhadap empat warga Desa Penyandingan karena tertangkap razia sedang membawa senjata tajam (sajam). Informasi yang dihimpun, ratusan warga tersebut berasal dari Desa Penyandingan, Pulau Beruang dan Tanjung Batu, Kecamatan Tulung Selapan.
Massa mendatangi Mapolsek Tulung Selapan meminta agar empat warga yang ditahan di Mapolsek karena kasus sajam agar dibebaskan. Karena tidak ada tanggapan dari polisi, massa langsung melempari mapolsek dengan batu.
“Akibatnya kaca mapolsek hancur, karena dilempari batu oleh warga. Emosi warga tidak bisa dibendung lagi, hal ini imbas dari seringnya pihak polsek melakukan razia, karena dianggap warga sangat meresahkan, jika motor mereka ditahan saat razia terpaksa harus mengeluarkan uang untuk menebusnya,” ungkap salah seorang warga Tilung Serapan, Mawi menjelaskan kepada wartawan, Kamis (1/11/2012).
Saat itu juga beberapa personel anggota Polsek Tulung Selapan langsung lari tunggang-langgang keluar dari mapolsek untuk menyelamatkan diri. Sementara Kapolsek Tulung Selapan AKP Ihksan dan Camat Tulung Serapan A Rahman berusaha menenangkan warga agar bisa menahan Emosi.
”Tetapi usaha dari camat dan kapolsek tidak dihiraukan lagi oleh warga. Massa tetap melempari Mapolsek dengan batu, saat itu Camat dan Kapolsek Hanya bisa melihat dari kejauhan,” ungkapnya.
Camat Tulung Selapan A Rahman, saat dirinya melihat ada ratusan warga yang datang ke Mapolsek, dirinya langsung keluar dan berusaha menenangkan mereka bersama Kapolsek.
”Kita sudah berusaha meminta kepada warga agar menahan emosi, tetapi mereka tetap terus melempari Mapolsek,” katanya.
Emosi warga dapat diredam ketika Kades Penyandingan, Juhaimi datang ke Polsek Tulung Selapan. Setelah kades datang, warga mulai bisa tenang.
”Kemudian dilanjutkan musyawarah antara kades, perwakilan masyarakat dan pihak kepolisian, sehingga ada kesepakatan yang ditandatangani bersama, akhirnya empat tersangka yang ditahan dibebaskan,” tandasnya.
Kapolres OKI AKBP Agus Fachtulloh langsung mendatangi Lokasi kejadian untuk mengecek secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Menurutnya situasi sudah kondusif sementara kaca-kaca mapolsek yang pecah sudah diperbaiki, kemudian aktivitas Mapolsek sudah berjalan seperti biasa.
”Hari ini Kapolres langsung mengecek ke TKP, di sana situasinya sudah kondusif, itu hanya emosi warga sesaat dan sudah diselesaikan, empat warga yang ditahan sudah dibebaskan dengan jaminan dan kesepakatan yang ditandatangani oleh Kades,” ujar Wakapolres OKI Kompol Indra Duaman menjelaskan.
Penyerangan ini dipicu penahanan terhadap empat warga Desa Penyandingan karena tertangkap razia sedang membawa senjata tajam (sajam). Informasi yang dihimpun, ratusan warga tersebut berasal dari Desa Penyandingan, Pulau Beruang dan Tanjung Batu, Kecamatan Tulung Selapan.
Massa mendatangi Mapolsek Tulung Selapan meminta agar empat warga yang ditahan di Mapolsek karena kasus sajam agar dibebaskan. Karena tidak ada tanggapan dari polisi, massa langsung melempari mapolsek dengan batu.
“Akibatnya kaca mapolsek hancur, karena dilempari batu oleh warga. Emosi warga tidak bisa dibendung lagi, hal ini imbas dari seringnya pihak polsek melakukan razia, karena dianggap warga sangat meresahkan, jika motor mereka ditahan saat razia terpaksa harus mengeluarkan uang untuk menebusnya,” ungkap salah seorang warga Tilung Serapan, Mawi menjelaskan kepada wartawan, Kamis (1/11/2012).
Saat itu juga beberapa personel anggota Polsek Tulung Selapan langsung lari tunggang-langgang keluar dari mapolsek untuk menyelamatkan diri. Sementara Kapolsek Tulung Selapan AKP Ihksan dan Camat Tulung Serapan A Rahman berusaha menenangkan warga agar bisa menahan Emosi.
”Tetapi usaha dari camat dan kapolsek tidak dihiraukan lagi oleh warga. Massa tetap melempari Mapolsek dengan batu, saat itu Camat dan Kapolsek Hanya bisa melihat dari kejauhan,” ungkapnya.
Camat Tulung Selapan A Rahman, saat dirinya melihat ada ratusan warga yang datang ke Mapolsek, dirinya langsung keluar dan berusaha menenangkan mereka bersama Kapolsek.
”Kita sudah berusaha meminta kepada warga agar menahan emosi, tetapi mereka tetap terus melempari Mapolsek,” katanya.
Emosi warga dapat diredam ketika Kades Penyandingan, Juhaimi datang ke Polsek Tulung Selapan. Setelah kades datang, warga mulai bisa tenang.
”Kemudian dilanjutkan musyawarah antara kades, perwakilan masyarakat dan pihak kepolisian, sehingga ada kesepakatan yang ditandatangani bersama, akhirnya empat tersangka yang ditahan dibebaskan,” tandasnya.
Kapolres OKI AKBP Agus Fachtulloh langsung mendatangi Lokasi kejadian untuk mengecek secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Menurutnya situasi sudah kondusif sementara kaca-kaca mapolsek yang pecah sudah diperbaiki, kemudian aktivitas Mapolsek sudah berjalan seperti biasa.
”Hari ini Kapolres langsung mengecek ke TKP, di sana situasinya sudah kondusif, itu hanya emosi warga sesaat dan sudah diselesaikan, empat warga yang ditahan sudah dibebaskan dengan jaminan dan kesepakatan yang ditandatangani oleh Kades,” ujar Wakapolres OKI Kompol Indra Duaman menjelaskan.
(azh)