Keluarga harap Firas cepat ditemukan

Sindonews.com - Suasana cemas menyelimuti kediaman rumah M Firas Awaludin Iqbal (19), (sebelumnya tertulis Siraz), di Dusun Demang Jaya RT4/RW1, Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Firas merupakan mahasiswa Fakutas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, yang tersesat di Gunung Semeru, sejak Senin 29 Oktober 2012 lalu.

Di kampung halaman, Firas merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Dia biasa disapa dengan nama panggilan Firas. Para tetangga juga mengenal Firas sebagai anak yang santun. Bahkan, warga sebelumnya tidak mengetahui jika Firas suka naik gunung.

Saat coba didatangi kerumahnya, beberapa anggota keluarga nampak terlihat cemas dan enggan diwawancarai. Mereka mengatakan jika ayah Firas tengah berada di Ranupane untuk memantau pencarian anaknya. "Bapak sedang di Ranupane," kata salah satu anggota keluarga yang enggan disebut namanya, Malang, Kamis (1/11/2012).

Menurutnya, keluarga terakhir berkomunikasi dengan Firas saat berpamitan mau naik Gunung Semeru untuk ikut upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Ketika berpamitan, Firas juga menyampaikan niatnya secara baik-baik kepada keluarga.

Di rumah Firas, tidak nampak suasana duka dan cenderung sepi, hanya kerabat dekat yang berkumpul di sana. Sedangkan ayah Firas, Eko Harianto bersama tiga anggota keluarganya sejak kemarin sore menuju ke Ranupane untuk mengetahui dan memantau lebih dekat mengenai keberadaan anak sulungnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, mengatakan, sampai siang ini belum ada laporan ditemukan tanda-tanda keberadaan Iqbal alias Firas. Tim SAR dan relawan masih melakukan pencarian di kawasan Kalimati di mana Firas terakhir berpisah dengan rombongan.

"Kita sudah membuat open SAR, jadi semua relawan sudah diijinkan ikut mencari dan langsung berkoordinasi dengan Kepala Wilayah II TNBTS di Ranupane," terang Ayu.