LSM tangkap penyelundup BBM di Cikupa
LSM tangkap penyelundup BBM di Cikupa
A
A
A
Sindonews.com - LSM Panca Bhakti Nusantara (PBN) menangkap basah dua orang pelaku penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar saat sedang beraksi di sebuah Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) Kawidaran, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa 30 Oktober 2012 tengah malam.
Ketua LSM PBN Nanang mengatakan, pihaknya memergoki kedua pelaku bernama Udin Tajo (30) dan Temmy (31) saat tengah mengisi solar ke mobil Isuzu Panther bernomor polisi B 2618 UC tanpa dibantu petugas SPBU.
Dari kecurigaan itulah Nanang berserta beberapa rekannya, lalu mengecek dan mendapati mobil Isuzu Panther tersebut ternyata telah dimodifikasi khusus untuk diisi solar.
"Begitu kami cek ternyata mobilnya tidak dilengkapi jok, hanya ada tangki berukuran besar yang sudah di modifikasi. Ukuran tangki modifikasinya dalam mobil Isuzu Panther itu besar sekali, diperkirakan bisa memuat sampai 1 ton BBM," terang Nanang, di Tangerang, Rabu (31/10/2012).
Ditambahkan dia, aksi curang para pelaku dipastikan untuk dijual kembali keindustri yang enggan membeli solar dengan harga industri.
"Kalau kita lihat bila membeli dari SPBU harganya Rp4.500 per liter, sedangkan harga solar untuk industri bisa mencapai Rp9.000 lebih per liter, kalau saja dijual Rp7.000 per liter ke industri, maka pelaku sudah untung Rp2.500 per liter," paparnya.
Setelah menangkap basah kedua pelaku, LSM PBN langsung melapor ke Polsek Cikupa. Kedua tersangka lalu diamankan dan saat ini mendekan ditahanan Polsek Cikupa untuk menjalani pemeriksaan.
"Pelaku dijerat dengan UU Nomor 22/2001 tentang Minyak dan Gas (Migas) aktivitas para pelaku penyelundup BBM bersubsidi ini, sangat merugikan rakyat. Untuk itu," terang Wakil Kepala Polsek Cikupa, AKP Suharyono
Selain menahan kedua pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka polisi juga menyita barang bukti sebuah mobil Isuzu Panther bernomor polisi B 2618 UC yang digunakan untuk mengangkut solar sekitar satu ton.
Ketua LSM PBN Nanang mengatakan, pihaknya memergoki kedua pelaku bernama Udin Tajo (30) dan Temmy (31) saat tengah mengisi solar ke mobil Isuzu Panther bernomor polisi B 2618 UC tanpa dibantu petugas SPBU.
Dari kecurigaan itulah Nanang berserta beberapa rekannya, lalu mengecek dan mendapati mobil Isuzu Panther tersebut ternyata telah dimodifikasi khusus untuk diisi solar.
"Begitu kami cek ternyata mobilnya tidak dilengkapi jok, hanya ada tangki berukuran besar yang sudah di modifikasi. Ukuran tangki modifikasinya dalam mobil Isuzu Panther itu besar sekali, diperkirakan bisa memuat sampai 1 ton BBM," terang Nanang, di Tangerang, Rabu (31/10/2012).
Ditambahkan dia, aksi curang para pelaku dipastikan untuk dijual kembali keindustri yang enggan membeli solar dengan harga industri.
"Kalau kita lihat bila membeli dari SPBU harganya Rp4.500 per liter, sedangkan harga solar untuk industri bisa mencapai Rp9.000 lebih per liter, kalau saja dijual Rp7.000 per liter ke industri, maka pelaku sudah untung Rp2.500 per liter," paparnya.
Setelah menangkap basah kedua pelaku, LSM PBN langsung melapor ke Polsek Cikupa. Kedua tersangka lalu diamankan dan saat ini mendekan ditahanan Polsek Cikupa untuk menjalani pemeriksaan.
"Pelaku dijerat dengan UU Nomor 22/2001 tentang Minyak dan Gas (Migas) aktivitas para pelaku penyelundup BBM bersubsidi ini, sangat merugikan rakyat. Untuk itu," terang Wakil Kepala Polsek Cikupa, AKP Suharyono
Selain menahan kedua pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka polisi juga menyita barang bukti sebuah mobil Isuzu Panther bernomor polisi B 2618 UC yang digunakan untuk mengangkut solar sekitar satu ton.
(san)
Explore More