Pembuat bom OPM ditangkap
Minggu, 28 Oktober 2012 - 11:08 WIB

Pembuat bom OPM ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Dua orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditangkap jajaran Polisi Resor (Polres) Biak, Papua. Dari tangan kedua tersangka, polisi menemukan sejumlah bahan peledak yang sudah siap digunakan.
Kedua orang tersebut dikenal sebagai pembuat bom yang digunakan dalam aksi teror yang terjadi di daerah Wamena, dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam penangkapan tersebut polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti granat rakitan, bom pipa, serta bendera bintang kejora.
Pelaku yang berhasil ditangkap berinisial MD dan PA, keduanya merupakan ahli pembuat bom dan tertangkap basah saat membuat bom rakitan di rumah PA, di jalan Bosnikraya, Kota Biak, Sabtu 27 Oktober 2012 kemarin.
Kedua pelaku kemudian langsung diamankan dan ditahan di Mapolres Biak.
Kabag Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta mengatakan, kedua pelaku ini rencananya akan membuat ledakan secara massal di setiap daerah di Papua. Namun polisi berhasil mencium aksi mereka dan menangkap keduanya sebelum aksi teror dilakukan.
"Untung kami lebih dulu menangkap mereka karena jika tidak Papua bisa jadi mereka berhasil melaksanakan niatnya," katanya di Papua, Minggu (28/10/2012).
Kedua orang tersebut dikenal sebagai pembuat bom yang digunakan dalam aksi teror yang terjadi di daerah Wamena, dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam penangkapan tersebut polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti granat rakitan, bom pipa, serta bendera bintang kejora.
Pelaku yang berhasil ditangkap berinisial MD dan PA, keduanya merupakan ahli pembuat bom dan tertangkap basah saat membuat bom rakitan di rumah PA, di jalan Bosnikraya, Kota Biak, Sabtu 27 Oktober 2012 kemarin.
Kedua pelaku kemudian langsung diamankan dan ditahan di Mapolres Biak.
Kabag Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta mengatakan, kedua pelaku ini rencananya akan membuat ledakan secara massal di setiap daerah di Papua. Namun polisi berhasil mencium aksi mereka dan menangkap keduanya sebelum aksi teror dilakukan.
"Untung kami lebih dulu menangkap mereka karena jika tidak Papua bisa jadi mereka berhasil melaksanakan niatnya," katanya di Papua, Minggu (28/10/2012).
(ysw)