Razia narkoba di LP Tanjung Raja diduga bocor
Jum'at, 28 September 2012 - 16:08 WIB

Razia narkoba di LP Tanjung Raja diduga bocor
A
A
A
Sindonews.com - Diduga sudah bocor duluan, Razia Operasi Anti Narkotik (Antik) yang digelar 58 petugas Sat Narkoba Polres Ogan Ilir (OI) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjungraja OI, hanya menemukan dua silet dari empat ruangan yang digeledah.
Operasi terpaksa dihentikan lantaran jumlah personel kepolisian yang terbilang sedikit. Sedangkan penghuni LP sebanyak 628 orang. Polisi hanya berhasil merazia ruang E1, E2, E3, E4 dan menemukan dua buah silet.
Informasi yang dihimpun, sempat terjadi keributan di dalam LP saat digelar razia, karena salah satu napi tidak senang kamarnya diperiksa. Bahkan napi tersebut sempat mengejek petugas dengan teriakan.
Hal itu memancing napi lainnya untuk ikut berteriak juga sehingga membuat kegaduhan. Melihat kondisi ini, akhirnya petugas napi menyarankan kepada polisi agar razia dihentikan untuk menghindari aksi dari para napi.
Kapolres OI AKBP Denny Dharmapala melalui Kasatnarkoba AKP Ihsan SH mengatakan pelaksanaan razia guna mendukung aksi pemberatasan narkoba, apalagi dugaan kuat LP sebagai salah satu tempat peredaran narkoba. Hal tersebut juga merupakan perintah dari Kapolri, Kapolda Sumsel.
“Memang sebelumnya kita izin dulu dengan kepala LP kalau mau melakukan razia. Jumlahnya sangat jauh ya kita hanya 58 orang sementara penghuni LP 600 orang lebih. Meski begitu tetap kita lakukan razia," ujar Denny menjelaskan usai razia, Jumat (28/9/2012).
Dia menduga razia bocor lantaran hanya ditemukan silet dan tidak ada satupun narkoba yang berhasil ditemukan dalam kamar tahanan. Menurut Ihsan, ada salah satu napi yang memang memancing kegaduhan di LP.
“Kita memang baru geledah empat ruangan karena di sana disinyalir banyak bandar narkoba mendekam. Ada memang provokator mungkin dia tidak senang kamarnya diperiksa, dia memancing napi yang lain untuk marah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Keamanan Lapas Tanjung Raja Kabupaten OI Luhur Pambudi hingga saat ini belum bisa dihubungi. Salah satu petugas LP yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pihaknya sama sekali tidak tahu jika ada Polisi yang akan datang merazia.
”Terpaksa kita minta Polisi untuk menghentikan dulu operasi di LP, kami takut terjadi keributan di dalam,” katanya singkat.
Operasi terpaksa dihentikan lantaran jumlah personel kepolisian yang terbilang sedikit. Sedangkan penghuni LP sebanyak 628 orang. Polisi hanya berhasil merazia ruang E1, E2, E3, E4 dan menemukan dua buah silet.
Informasi yang dihimpun, sempat terjadi keributan di dalam LP saat digelar razia, karena salah satu napi tidak senang kamarnya diperiksa. Bahkan napi tersebut sempat mengejek petugas dengan teriakan.
Hal itu memancing napi lainnya untuk ikut berteriak juga sehingga membuat kegaduhan. Melihat kondisi ini, akhirnya petugas napi menyarankan kepada polisi agar razia dihentikan untuk menghindari aksi dari para napi.
Kapolres OI AKBP Denny Dharmapala melalui Kasatnarkoba AKP Ihsan SH mengatakan pelaksanaan razia guna mendukung aksi pemberatasan narkoba, apalagi dugaan kuat LP sebagai salah satu tempat peredaran narkoba. Hal tersebut juga merupakan perintah dari Kapolri, Kapolda Sumsel.
“Memang sebelumnya kita izin dulu dengan kepala LP kalau mau melakukan razia. Jumlahnya sangat jauh ya kita hanya 58 orang sementara penghuni LP 600 orang lebih. Meski begitu tetap kita lakukan razia," ujar Denny menjelaskan usai razia, Jumat (28/9/2012).
Dia menduga razia bocor lantaran hanya ditemukan silet dan tidak ada satupun narkoba yang berhasil ditemukan dalam kamar tahanan. Menurut Ihsan, ada salah satu napi yang memang memancing kegaduhan di LP.
“Kita memang baru geledah empat ruangan karena di sana disinyalir banyak bandar narkoba mendekam. Ada memang provokator mungkin dia tidak senang kamarnya diperiksa, dia memancing napi yang lain untuk marah,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Keamanan Lapas Tanjung Raja Kabupaten OI Luhur Pambudi hingga saat ini belum bisa dihubungi. Salah satu petugas LP yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pihaknya sama sekali tidak tahu jika ada Polisi yang akan datang merazia.
”Terpaksa kita minta Polisi untuk menghentikan dulu operasi di LP, kami takut terjadi keributan di dalam,” katanya singkat.
(azh)