PKL Malioboro dilarang pakai terpal

Jum'at, 21 September 2012 - 11:07 WIB
PKL Malioboro dilarang pakai terpal
PKL Malioboro dilarang pakai terpal
A A A
Sindonews.com - Para pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro, Yogyakarta, Jawa Tengah (Jateng), pada tahun ini dilarang memakai terpal atau penutup gerobak dagangan. Larangan ini terkait dengan rencana pemerintah kota (Pemkot) Yogyakarta yang akan melanjutkan pemasangan pergola di trotoar Malioboro.

Mulai dari selatan Malioboro Mall hingga titik nol kilometer, maupun dari utara Malioboro Mall hingga depan Hotel Inna Garuda. Pergola sendiri saat ini, baru ada di depan Malioboro Mall.

"Selain menjadi bagian dari revitalisasi, pemasangan pergola ini juga bentuk dukungan terwujudnya Malioboro sebagai kawasan ramah lingkungan," ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh Prabowo, kepada SINDO, Jumat (21/9/2012).

Menurut Syarif, terpasangnya pergola tersebut akan membuat pinggiran trotoar terlihat rindang oleh tanaman yang ada di atasnya, sebagai contoh pergola yang ada di depan Malioboro Mall, dimana dengan pergola tersebut sekarang kawasan di situ menjadi tidak panas dan sejuk.

Karena itu, setelah nanti semua pergola terpasang, PKL di sisi kanan dan kiri Jalan Malioboro tidak dizinkan lagi memakai terpal di atas gerobak dagangannya.

"Sebagai pelindungnya nanti adalah tanaman yang ada di atas pergola tadi," paparnya.

Syarif menjelaskan pemasangan pergola ini diharapkan dapat selesai pada tahun ini. Untuk kepentingan tersebut, sekarang sedang menyusun kerja sama dengan tiga kementerian.

Pergola itu nantinya akan menjadi percontohan untuk dapat diterapkan di kota-kota lainnya. "Mudah-mudahan mulai bulan depan, pemasangan pergola ini sudah dapat dilakukan," harapnya.

Selain pergola, untuk bulan depan, juga akan melanjutkan beberapa kegiatan normalisasi Malioboro, seperti revitalisasi tahap II di jalur lambat atau sisi barat jalan utama Malioboro serta pemasangan batu candi di trotoar yang ada di sisi timur Malioboro. Untuk revitalisasi akan dimulai dari Dagen sampai Pajeksan dan untuk pemasangan batu trotoar dari titik nol sampai Ramayana

"Jadi untuk revitasasi dari utara ke selatan, untuk pemasangan batu dari selatan ke utara," terangnya.

Syarif menambahkan, meski nanti ada kegiatan normalisasi, namun dipastikan tidak akan menganggu aktivitas di Malioboro, sehingga bagi yang berkepentingan di kawasan tersebut tidak perlu khawatir.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5392 seconds (0.1#10.140)