Terminal bayangan di Majene masih wacana

Senin, 13 Agustus 2012 - 20:53 WIB
Terminal bayangan di Majene masih wacana
Terminal bayangan di Majene masih wacana
A A A
Sindonews.com - Rencana Pemkab Majene untuk membangun sebuah terminal bayangan di setiap kecamatan ternyata masih sebatas wacana. Bahkan, sebelum dijadikan program, harus dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui asas manfaatnya untuk masyarakat.

Kepala Dishubkominfo Majene Syamsuddin Ahmad mengatakan, rencana pembangunan terminal pembantu tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan keteraturan angkutan umum di setiap kecamatan. Selain itu, pembangunan terminal pembantu ini juga untuk memacu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peningkatan kesejateraan masyarakat.

Akan tetapi, rencana tersebut tidak serta merta bisa dilakukan. Sebab harus menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.

“Jika anggaran memungkinkan, pemerintah akan membangun terminal pembantu tersebut di setiap kecamatan yakni Banggae, Pamboang, Sendana, Tammerodo, Onang, dan Malunda,” ujar Syamsuddin, Senin (13/8/2012).

Akan tetapi, lanjut Syamsuddin, hal ini akan dilakukan secara bertahap sesuai kapasitas dan kemampuan daerah. Yang jelas diharapkan semua kecamatan harus bisa dibangun terminal pembantu. Tidak menutup kemungkinan ada bantuan dari pemerintah pusat melalui alokasi APBN.

Terkait dengan hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majene Lukman, mengaku sudah mengetahui rencana tersebut. Akan tetapi, DPRD belum melakukan pembahasan khususnya terhadap anggaranya. Sebab, hal tersebut masih juga sebatas wacana.

“Anggaran untuk itu belum ada. Karena kita di dewan belum juga membahasnya. Usulannya juga belum ada,”singkat Lukman.

Menurut Lukman, sebelum anggaran terhadap rencana tersebut dibahas, terlebih dahulu harus dilakukan studi kelayakan mengenai efektifitas pembangunan terminal di setiap kecamatan.

Jika memang hal itu dianggap sudah layak, menguntungkan masyarakat, serta dapat mendongkrak APBD Majene, kenapa tidak dibangun terminal pembantu. Tetapi, jika hal itu ternyata hanya akan menguras APBD karena pemamfaatannya tidak maksimal, tidak mendatangkan APBD maka hal itu tidak perlu dilakukan.

“Kita liat asas manfaatnya dan kelayakannya saja. Jika memang itu bermanfaat dan bisa mensejahterakan masyarakat serta bisa memacu PAD Majene saya kira harus dukung,” jelas Lukman.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6862 seconds (0.1#10.140)