Polisi selidiki ulang kematian Umi
A
A
A
Sindonews.com - Polisi akhirnya membongkar makam Umi Aliyah (13), bocah kelas VI Sekolah Dasar (SD) di Sidomulyo, Krian, sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), yang diduga tewas dibunuh. Polisi melakukan penyelidikan ulang setelah sebelumnya Umi dinyatakan tewas karena bunuh diri dengan cara gantung diri.
Suasana Desa Sidomulyo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Rabu (27/6/2012) siang, mendadak ramai. Polisi melakukan pembongkaran makam Umi Aliyah warga Dusun Patuk Sidotemu, Desa Sidomulyo. Pembongkaran makam tersebut dilakukan Tim Labfor Polda Jatim di pemakaman umum setempat.
Wakapolres Sidoarjo Kompol Fadli mengatakan, polisi melakukan pembongkaran makam Umi untuk melakukan penyelidikan ulang lantaran diduga tewas dibunuh.
"Kami akan melakukan penyelidikan ulang terkait tewasnya Umi. Polisi mengawali penyelidikan ini dengan membongkar makam korban untuk memeriksa kondisi jenazah," ujar Fadli menjelaskan kepada wartawan.
Selain melakukan pembongkaran makam dan otopsi ulang, polisi juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ulang di rumah korban yang tidak jauh dari komplek pemakaman.
"Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti yang mengarah ke dugaan pembunuhan. Hasil penyelidikan awal, Umi tewas karena bunuh diri," paparnya.
Penyelidikan ulang ini dilakukan setelah warga Sidomulyo menggelar aksi unjuk rasa di Polsek Krian. Unjuk rasa ini dilakukan warga yang tidak percaya korban mati dengan cara bunuh diri.
Kades Sidomulyo Yudi Setiawan mengatakan warga mendesak jajaran Polres Sidoarjo untuk melakukan penyelidikan ulang. Menurutnya, warga kesal dengan hasil penyelidikan Polsek Krian yang menyatakan korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.
"Warga tidak percaya jika korban meninggal akibat bunuh diri. Warga juga melihat kondisi korban. Selain itu, warga juga tahu bagaimana aktivitas keseharian Umi," ujar Yudi.(azh)
Suasana Desa Sidomulyo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Rabu (27/6/2012) siang, mendadak ramai. Polisi melakukan pembongkaran makam Umi Aliyah warga Dusun Patuk Sidotemu, Desa Sidomulyo. Pembongkaran makam tersebut dilakukan Tim Labfor Polda Jatim di pemakaman umum setempat.
Wakapolres Sidoarjo Kompol Fadli mengatakan, polisi melakukan pembongkaran makam Umi untuk melakukan penyelidikan ulang lantaran diduga tewas dibunuh.
"Kami akan melakukan penyelidikan ulang terkait tewasnya Umi. Polisi mengawali penyelidikan ini dengan membongkar makam korban untuk memeriksa kondisi jenazah," ujar Fadli menjelaskan kepada wartawan.
Selain melakukan pembongkaran makam dan otopsi ulang, polisi juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ulang di rumah korban yang tidak jauh dari komplek pemakaman.
"Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti yang mengarah ke dugaan pembunuhan. Hasil penyelidikan awal, Umi tewas karena bunuh diri," paparnya.
Penyelidikan ulang ini dilakukan setelah warga Sidomulyo menggelar aksi unjuk rasa di Polsek Krian. Unjuk rasa ini dilakukan warga yang tidak percaya korban mati dengan cara bunuh diri.
Kades Sidomulyo Yudi Setiawan mengatakan warga mendesak jajaran Polres Sidoarjo untuk melakukan penyelidikan ulang. Menurutnya, warga kesal dengan hasil penyelidikan Polsek Krian yang menyatakan korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.
"Warga tidak percaya jika korban meninggal akibat bunuh diri. Warga juga melihat kondisi korban. Selain itu, warga juga tahu bagaimana aktivitas keseharian Umi," ujar Yudi.(azh)
()