Muhammadiyah tetapkan awal Ramadan 20 Juli
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1433 Hijriah jatuh pada 20 Juli 2012. Sehingga pada 19 Juli 2012 Muhammadiyah akan melakukan salat Tarawih pertama dan keesokan harinya berpuasa.
Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, penetapan awal puasa ini sudah masuk ke dalam kalender yang disebar kepada warga Muhammadiyah.
"Tanggal 20 Juli 2012 kami mengawali puasa. Perhitungan ini berdasarkan hisab dan sudah dikeluarkan maklumat oleh pengurus pusat," kata Nadjib, Senin (25/6/2012).
Melalui maklumat nomor 01/MLM/I/0/E/2012 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah tahun 1433 Hijriah. Nadjib menjelaskan, hasil hisab Muhammadiyah itu berdasarkan pada 19 Juli Hillal (bulan) sudah wujud sehingga pada 20 Juli 2012 terhitung sebagai 1 Ramadan.
"Pengumuman ini sudah kita siarkan ke warga Muhammadiyah," terang anggota KPU Jawa Timur ini.
Kata Nadjib, dalam penentuan 1 Ramadan ini memang akan terjadi perbedaan dengan Nahdhatul Ulama. Namun demikian, dia mengimbau kepada warga untuk tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut. "Anggap saja perbedaan ini sebagai rahmat dan juga seperti perbedaan dengan ibadah lainnya," katanya.
"Meski ada perbedaan dalam penentuan awal puasa, namun saya yakin saat syawal akan sama," tambahnya. (san)
Sekretaris Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid mengatakan, penetapan awal puasa ini sudah masuk ke dalam kalender yang disebar kepada warga Muhammadiyah.
"Tanggal 20 Juli 2012 kami mengawali puasa. Perhitungan ini berdasarkan hisab dan sudah dikeluarkan maklumat oleh pengurus pusat," kata Nadjib, Senin (25/6/2012).
Melalui maklumat nomor 01/MLM/I/0/E/2012 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah tahun 1433 Hijriah. Nadjib menjelaskan, hasil hisab Muhammadiyah itu berdasarkan pada 19 Juli Hillal (bulan) sudah wujud sehingga pada 20 Juli 2012 terhitung sebagai 1 Ramadan.
"Pengumuman ini sudah kita siarkan ke warga Muhammadiyah," terang anggota KPU Jawa Timur ini.
Kata Nadjib, dalam penentuan 1 Ramadan ini memang akan terjadi perbedaan dengan Nahdhatul Ulama. Namun demikian, dia mengimbau kepada warga untuk tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut. "Anggap saja perbedaan ini sebagai rahmat dan juga seperti perbedaan dengan ibadah lainnya," katanya.
"Meski ada perbedaan dalam penentuan awal puasa, namun saya yakin saat syawal akan sama," tambahnya. (san)
()