Air mata kristal Tina Agustina diduga rekayasa

Rabu, 06 Juni 2012 - 09:54 WIB
Air mata kristal Tina...
Air mata kristal Tina Agustina diduga rekayasa
A A A
Sindonews.com - Fenomena air mata kristal Tina Agustina, 19, warga Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, diduga kuat hasil rekayasa.

Badan Geologi Kementerian ESDM menilai, kristal yang keluar dari mata Tina bukan hasil alamiah pembentukan yang terjadi dalam proses tubuh manusia, tetapi hasil buatan tangan.

”Material tersebut adalah material sintetik yang telah diasah (diproses) dan bukan hasil dari proses olah tubuh manusia. Batu tersebut dapat ditemukan secara massif di pasaran,” ungkap Sekretaris Badan Geologi Yunus Kusumabrata dalam konferensi pers di lantai empat Gedung Baru, RS Mata Cicendo, kemarin.

Dia menyebutkan, kesimpulan itu merupakan hasil pemeriksaan Badan Geologi yang dilakukan Senin (4/6) terhadap contoh material. Kristal berwarna biru tersebut merupakan material sintetik yang telah melalui proses pembentukan yang mempunyai komposisi berupa campuran material dengan 15,40 persen SiO2 dan 2,49 persen K2O dan tidak ada unsur karbon.

Dugaan kristal air mata Tina merupakan hasil rekayasa juga muncul dari hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Mata Cicendo pada Kamis (31/5) lalu.

Secara medis, tim dokter tidak menemukan kelainan mata dan tidak ditemukan benda apapun di dalam matanya. Dokter tak mengetahui dari mana batu kristal itu berasal.

”Tina Gustina yang dirujuk dari RSUD Sumedang tidak menderita penyakit mata dan tim medis tidak menemukan apapun dalam matanya,” ungkap Direktur Utama RS Cicendo Kautsar Boesoirie kemarin.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya segera mendalami apakah ada tindak penipuan yang dilakukan Tina terhadap air mata kristalnya tersebut.

Sebab, dalam sehari, diketahui sedikitnya terdapat 20- 30 orang yang datang ke rumah Tina untuk mendapatkan pengobatan. Walaupun belum diketahui apakah pengobatan itu dapat menyembuhkan atau tidak, dan hingga saat ini belum ada pihak yang merasa dirugikan.

”Selama ini orang yang datang ke rumah Tina itu datang sendiri. Kalau ada yang dirugikan harus melapor, kalau tidak ada laporan, kami tidak bisa proses,” tandas dia.(lin)
()
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.24)