Polisi juga selidiki kristal dari mata Tina
A
A
A
Sindonews.com - Hasil pemeriksaan dan tes laboratorium Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, benda yang keluar dari mata Tina Agustina (19) bukan benda alami. Menyikapi hal tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) pun menyelidiki fenomena tersebut.
"Fenomena ini perlu kita perhatikan, apakah dalam rangka mencari kentungan atau tindakan lain (dugaan penipuan). Tentu kita dalami," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, yang turut dalam jumpa pers di RSM Cicendo, Selasa (5/6/2012).
Martinus menjelaskan, keikutsertaan polisi dalam jumpa pers tentang fenomena Tina karena ingin turut menyampaikan hasil pemeriksaan medis dan ilmiah terhadap batu yang keluar dari mata Tina, maupun kondisi kesehatannya.
Lanjut Martinus, mengenai dugaan penipuan, prinsipnya polisi akan menindaklanjuti jika ada pihak yang melaporkan dan dirugikan. Sejauh ini, belum ada laporan dari masyarakat terkait kerugian akibat kunjungannya ke rumah Tina.
"Sikap polisi ingin sampaikan kepada masyarakat, inilah hasil medisnya. Selain itu, tentu ada aspek sosialnya, kita pahami ada beberapa orang yang datang ke rumah (Tina)," terangnya.
Kata dia, dari hasil pemeriksaan medis terhadap Tina dan secara ilmiah terhadap batu mirip kristal yang keluar dari matanya, membuktikan bahwa batu berasal dari luar tubuh Tina.
Badan Geologi merislis, batu tersebut bersifat sintetis terbuat dari campuran kaca plus plastik dan tidak diproduksi tubuh.
Ditanya rencana pemanggilan terhadap Tina untuk dimintai keterangan, polisi tidak akan melakukan sepanjang tidak ada pihak yang dirugikan.
"Kita tidak memanggil. Karena kami baru mendapatkan informasi medis hari ini, nanti akan kita dalami. Temuan medis dan ilmiah ini bisa menjadi pencerahan bagi masyarakat," ujarnya.(azh)
"Fenomena ini perlu kita perhatikan, apakah dalam rangka mencari kentungan atau tindakan lain (dugaan penipuan). Tentu kita dalami," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul, yang turut dalam jumpa pers di RSM Cicendo, Selasa (5/6/2012).
Martinus menjelaskan, keikutsertaan polisi dalam jumpa pers tentang fenomena Tina karena ingin turut menyampaikan hasil pemeriksaan medis dan ilmiah terhadap batu yang keluar dari mata Tina, maupun kondisi kesehatannya.
Lanjut Martinus, mengenai dugaan penipuan, prinsipnya polisi akan menindaklanjuti jika ada pihak yang melaporkan dan dirugikan. Sejauh ini, belum ada laporan dari masyarakat terkait kerugian akibat kunjungannya ke rumah Tina.
"Sikap polisi ingin sampaikan kepada masyarakat, inilah hasil medisnya. Selain itu, tentu ada aspek sosialnya, kita pahami ada beberapa orang yang datang ke rumah (Tina)," terangnya.
Kata dia, dari hasil pemeriksaan medis terhadap Tina dan secara ilmiah terhadap batu mirip kristal yang keluar dari matanya, membuktikan bahwa batu berasal dari luar tubuh Tina.
Badan Geologi merislis, batu tersebut bersifat sintetis terbuat dari campuran kaca plus plastik dan tidak diproduksi tubuh.
Ditanya rencana pemanggilan terhadap Tina untuk dimintai keterangan, polisi tidak akan melakukan sepanjang tidak ada pihak yang dirugikan.
"Kita tidak memanggil. Karena kami baru mendapatkan informasi medis hari ini, nanti akan kita dalami. Temuan medis dan ilmiah ini bisa menjadi pencerahan bagi masyarakat," ujarnya.(azh)
()