Pascaperusakan, Festival Tangkubanparahu tetap digelar
A
A
A
Sindonews.com - Festival Budaya dan Pariwisata Gunung Tangkubanparahu yang digelar Terminal Jayagiri Tangkubanparahu tetap digelar kendati pada Selasa 15 Mei siang sempat terjadi pembakaran dan perusakan gerbang pintu tiket masuk ke objek wisata Tangkubanparahu.
Walaupun begitu sebagai antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan pada kegiatan festival yang berlangsung sampai Sabtu 19 Mei ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Selain itu beberapa satgas pengamanan dari beberapa perguruan beladiri tampak disiagakan pada kegiatan pembukaan pada Rabu 16 Mei pagi yang dihadiri oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, Wakil Bupati Bandung Barat Ernawan Natasaputra, dan pejabat lainnya.
"Kegiatan festival tidak terganggu dan tetap berlangsung, karena sejak kemarin sore semua kerusakan dan kondisi di Tangkubanparahu sudah kembali normal," kata Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Tangkubanparahu, Putra Kaban, Rabu (16/5/2012).
Salah satu penggagas kegiatan ini, Abah Wawah mengaku menyesali dengan adanya tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok oknum masyarakat. Tapi hal itu tidak sampai mengganggu rencana festival budaya dan pariwisata. Menurutnya, festival bertema 'Ngarawat, Ngarumat, Ngaruwat. Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh' ini, sangat bertentangan dengan aksi kekerasan.
"Dengan kegiatan budaya ini diharapkan bisa melestarikan budaya dan juga menyadarkan warga supaya bisa menjadi warga yang berbangsa, berbudaya, dan bernegara," ungkapnya.
Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Dede Yusuf mengungkapkan Gunung Tangkubanparahu memiliki nilai historis dan salah satu simbol kehidupan masyarakat sunda. Ini menjadi ikon Jawa Barat, bahkan logo Pemprov Jabar juga lambangnya adalah Gunung Tangkubanparahu. Karena itu Pemprov Jabar akan berusaha melestarikan dan mencari titik temu dari berbagai persoalan yang saat ini mengemuka.
"Tangkubanparahu sudah menjadi tujuan wisata internasional, maka harus dijaga aspek alam dan seni budayanya. Festival ini juga diharapkan bisa jadi anggota festival tahunan nasional," ujarnya.(azh)
Walaupun begitu sebagai antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan pada kegiatan festival yang berlangsung sampai Sabtu 19 Mei ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Selain itu beberapa satgas pengamanan dari beberapa perguruan beladiri tampak disiagakan pada kegiatan pembukaan pada Rabu 16 Mei pagi yang dihadiri oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie, Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, Wakil Bupati Bandung Barat Ernawan Natasaputra, dan pejabat lainnya.
"Kegiatan festival tidak terganggu dan tetap berlangsung, karena sejak kemarin sore semua kerusakan dan kondisi di Tangkubanparahu sudah kembali normal," kata Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Tangkubanparahu, Putra Kaban, Rabu (16/5/2012).
Salah satu penggagas kegiatan ini, Abah Wawah mengaku menyesali dengan adanya tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok oknum masyarakat. Tapi hal itu tidak sampai mengganggu rencana festival budaya dan pariwisata. Menurutnya, festival bertema 'Ngarawat, Ngarumat, Ngaruwat. Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh' ini, sangat bertentangan dengan aksi kekerasan.
"Dengan kegiatan budaya ini diharapkan bisa melestarikan budaya dan juga menyadarkan warga supaya bisa menjadi warga yang berbangsa, berbudaya, dan bernegara," ungkapnya.
Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Dede Yusuf mengungkapkan Gunung Tangkubanparahu memiliki nilai historis dan salah satu simbol kehidupan masyarakat sunda. Ini menjadi ikon Jawa Barat, bahkan logo Pemprov Jabar juga lambangnya adalah Gunung Tangkubanparahu. Karena itu Pemprov Jabar akan berusaha melestarikan dan mencari titik temu dari berbagai persoalan yang saat ini mengemuka.
"Tangkubanparahu sudah menjadi tujuan wisata internasional, maka harus dijaga aspek alam dan seni budayanya. Festival ini juga diharapkan bisa jadi anggota festival tahunan nasional," ujarnya.(azh)
()