Ibu menyusui terindikasi suspect H5NI
A
A
A
Sindonews.com - Seorang ibu menyusui di Blok Balong Asem RT 02/01, Kelurahan Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, diduga suspect flu burung. Dia menderita gejala mirip flu burung yakni batuk dan demam nyaris bersamaan setelah sekitar 100 ekor ayam di sekitar rumahnya mati mendadak akibat virus H5N1.
Warga bernama Watina (27), ibu dua anak mengatakan, sejak dua minggu mengalami batuk, sesak nafas, demam, dan keluhan pada perut. Dia mengaku khawatir terkena flu burung, apalagi dirinya tengah menyusui anak keduanya, Raka (2 bulan).
“Nafas saya sesak sampai tidak bisa tidur. Badan saya pun demam sejak sekitar dua minggu lalu,” ungkap Watina saat ditemui di rumahnya di Blok Balong Asem, Kamis 19 April 2012.
Menurut dia, penyakit yang dideritanya hampir berbarengan dengan kematian sekitar 100 ekor ayam peliharaan warga sekitar. Watina sendiri menampik memelihara ayam, namun tetangga di sekitar rumahnya rata-rata menernak unggas tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cirebon Ali Efendi memastikan, penyebab kematian mendadak ayam-ayam di Kelurahan Babakan adalah virus H5N1.
“Hasil rapid test positif flu burung. Kami sudah cek ke lapangan, sekitar 100 ekor ayam mati mendadak karena virus H5N1,” ungkapnya.
Menurut dia, kematian ayam tersebut sudah terjadi sejak 25 Maret lalu. Namun, selama itu warga tidak melaporkannya kepada pihak terkait.(azh)
Warga bernama Watina (27), ibu dua anak mengatakan, sejak dua minggu mengalami batuk, sesak nafas, demam, dan keluhan pada perut. Dia mengaku khawatir terkena flu burung, apalagi dirinya tengah menyusui anak keduanya, Raka (2 bulan).
“Nafas saya sesak sampai tidak bisa tidur. Badan saya pun demam sejak sekitar dua minggu lalu,” ungkap Watina saat ditemui di rumahnya di Blok Balong Asem, Kamis 19 April 2012.
Menurut dia, penyakit yang dideritanya hampir berbarengan dengan kematian sekitar 100 ekor ayam peliharaan warga sekitar. Watina sendiri menampik memelihara ayam, namun tetangga di sekitar rumahnya rata-rata menernak unggas tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cirebon Ali Efendi memastikan, penyebab kematian mendadak ayam-ayam di Kelurahan Babakan adalah virus H5N1.
“Hasil rapid test positif flu burung. Kami sudah cek ke lapangan, sekitar 100 ekor ayam mati mendadak karena virus H5N1,” ungkapnya.
Menurut dia, kematian ayam tersebut sudah terjadi sejak 25 Maret lalu. Namun, selama itu warga tidak melaporkannya kepada pihak terkait.(azh)
()