Pemulung temukan bom aktif seberat 40 Kg
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah bom berhulu ledak besar yang diduga masih aktif ditemukan seorang pemulung di dalam sungai di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut).
Deltina Sinaga (48), seorang pemulung menemukan bom yang diduga aktif di alur sungai kedalaman sekitar empat meter di Jalan lintas nasional Sibolga- Tarurung, kilometer 3, Sibolga Julu, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Rabu 11 April 2012 sore.
"Saya lagi cari botol minuman plastik di alur sungai tersebut. Tiba-tiba dari celah bebatuan sungai saya melihat besi tua, lalu saya keruk hingga berhasil memerolehnya,” kata Deltina menjelaskan di lokasi kediamannya di kilometer 3, Sibolga Julu, Kamis (12/4/2012).
Deltina mengaku sempat kewalahan mengeruk bom yang dikira besi tua tersebut. Sebab, dibutuhkan waktu sekitar tiga jam yakni dari pukul 14.00-17.00 WIB untuk proses pengerukan hingga evakuasi ke lokasi kediamannya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan.
“Pada awal saya tidak tahu apa–apa, namun ketika besi itu akan saya jual, Peris Panjaitan sebagai penampung ketakutan dan tidak mau menerima. Saat itu Peris mengatakan bahwa besi itu adalah bom. Lalu saya bersama Peris menghubungi pihak kepolisian,” ucap Deltina menjelaskan.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sibolga Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) JF Panjaitan melalui Kepala Satuan Intelkam Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suroso membeberkan, bila dilihat dari kondisinya, bom tersebut merupakan bom aktif sejenis Mortir. Sebab pemicu atau mata penggalaknya masih baik dan bisa meledak.
Diperkirakan apakah bom berdiameter 20, panjang 40 sentimeter dan berat sekitar 30–40 kilogram tersebut dijatuhkan dari pesawat atau ditembakkan dengan alat tertentu dari laut atau darat pada masa penjajahan dulu.
“Kemudian, saya pun tidak dapat memastikan apakah bom aktif ini milik penjajah Belanda atau Jepang pada masa perang dulu. Soalnya, kita tidak dapat menemukan tanda–tanda di badan bom ini lagi. Demikian juga berapa radius hulu ledaknya,” ungkapnya.
Untuk sementara lanjut Suroso, pihaknya akan mengamankan bom aktif tersebut ke Mapolres Sibolga Kota menunggu kedatangan tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Brimob guna selanjutnya dibawa ke Medan.
“Tim Jihandak dari Brimob pun nanti tentunya akan melakukan penyisiran sekitar lokasi penemuan bom tersebut, guna mencari apakah masih ada bom aktif yang tinggal di sekitar kawasan tersebut,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga yang penasaran atas penemuan bom itu berdatangan ke lokasi. Beberapa di antaranya terlihat takut untuk melihat secara dekat.
Sementara itu menurut rangkaian sejarah panjang yang terukir, Kota Sibolga memiliki kepentingan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi penjajah. Bahkan dalam pembentukan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), Sibolga mempunyai peranan penting.
Hal ini dibuktikan melalui sejarah tentang terjadinya Perang Laut yang dahsyat diperairan Sibolga antara TRI-ALRI dan Laskar Rakyat bersatu menghadapi Kapal Perang Belanda HMS Bankert yang populer disebut YT-1.(azh)
Deltina Sinaga (48), seorang pemulung menemukan bom yang diduga aktif di alur sungai kedalaman sekitar empat meter di Jalan lintas nasional Sibolga- Tarurung, kilometer 3, Sibolga Julu, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Rabu 11 April 2012 sore.
"Saya lagi cari botol minuman plastik di alur sungai tersebut. Tiba-tiba dari celah bebatuan sungai saya melihat besi tua, lalu saya keruk hingga berhasil memerolehnya,” kata Deltina menjelaskan di lokasi kediamannya di kilometer 3, Sibolga Julu, Kamis (12/4/2012).
Deltina mengaku sempat kewalahan mengeruk bom yang dikira besi tua tersebut. Sebab, dibutuhkan waktu sekitar tiga jam yakni dari pukul 14.00-17.00 WIB untuk proses pengerukan hingga evakuasi ke lokasi kediamannya yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan.
“Pada awal saya tidak tahu apa–apa, namun ketika besi itu akan saya jual, Peris Panjaitan sebagai penampung ketakutan dan tidak mau menerima. Saat itu Peris mengatakan bahwa besi itu adalah bom. Lalu saya bersama Peris menghubungi pihak kepolisian,” ucap Deltina menjelaskan.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sibolga Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) JF Panjaitan melalui Kepala Satuan Intelkam Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suroso membeberkan, bila dilihat dari kondisinya, bom tersebut merupakan bom aktif sejenis Mortir. Sebab pemicu atau mata penggalaknya masih baik dan bisa meledak.
Diperkirakan apakah bom berdiameter 20, panjang 40 sentimeter dan berat sekitar 30–40 kilogram tersebut dijatuhkan dari pesawat atau ditembakkan dengan alat tertentu dari laut atau darat pada masa penjajahan dulu.
“Kemudian, saya pun tidak dapat memastikan apakah bom aktif ini milik penjajah Belanda atau Jepang pada masa perang dulu. Soalnya, kita tidak dapat menemukan tanda–tanda di badan bom ini lagi. Demikian juga berapa radius hulu ledaknya,” ungkapnya.
Untuk sementara lanjut Suroso, pihaknya akan mengamankan bom aktif tersebut ke Mapolres Sibolga Kota menunggu kedatangan tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Brimob guna selanjutnya dibawa ke Medan.
“Tim Jihandak dari Brimob pun nanti tentunya akan melakukan penyisiran sekitar lokasi penemuan bom tersebut, guna mencari apakah masih ada bom aktif yang tinggal di sekitar kawasan tersebut,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga yang penasaran atas penemuan bom itu berdatangan ke lokasi. Beberapa di antaranya terlihat takut untuk melihat secara dekat.
Sementara itu menurut rangkaian sejarah panjang yang terukir, Kota Sibolga memiliki kepentingan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi penjajah. Bahkan dalam pembentukan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), Sibolga mempunyai peranan penting.
Hal ini dibuktikan melalui sejarah tentang terjadinya Perang Laut yang dahsyat diperairan Sibolga antara TRI-ALRI dan Laskar Rakyat bersatu menghadapi Kapal Perang Belanda HMS Bankert yang populer disebut YT-1.(azh)
()