Ibu muda jadi korban hipnotis, uang jutaan raib
A
A
A
Sindonews.com - Yayuk Hendrawati, 35 tergiur uangnya bisa bertambah. Warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung itupun tertarik ketika Winarsih, warga Cibitung Bekasi, Jawa Barat menawarinya penggandaan uang. Bukan tambahan yang didapat. Uang Rp 5 juta yang terlanjur ditransfer melalui rekening bank justru lenyap dibawa kabur oleh Winarsih.
“Korban lapor ke polres dengan membawa sejumlah bukti dugaan penipuan, “ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Dwi Hartaya kepada wartawan di Mapolres Tulungagung Sabtu (7/4/2012).
Korban bertemu dengan pelaku pada 2 April 2012 di salah satu kantor bank di Jalan Panglima Sudirman, Kota Tulungagung. Korban hendak menabung. Sementara pelaku mengaku juga melakukan aktivitas serupa.
Dalam percakapan, pelaku menawari korban bahwa dirinya mampu memperbanyak jumlah uang.Tidak dijelaskan bagaiamana caranya. Apakah melalui cara mistis atau diputarkan sebagai modal, yang pasti, kata Dwi menirukan pengakuan korban, pelaku meminta korban mentransferkan uangnya. Setelah bertambah, uang akan dikirimkan melalui mekanisme transfer.
“Korban seperti dihipnotis. Tanpa berfikir panjang, ia transfer uangnya ke rekening yang sudah disiapkan. Di dalam bayanganya, uangnya akan bertambah lebih banyak, “terang Dwi. Namun setelah ditunggu beberapa hari, korban melihat rekeningnya tidak juga bertambah. Ia sadar telah menjadi korban penipuan setelah hp pelaku tidak bisa dihubungi.
“Alat bukti yang diberikan korban adalah bukti transfer dari bank. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan laporan penipuan ini, “jelasnya menambahkan menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan dengan cara gendam. (wbs)
“Korban lapor ke polres dengan membawa sejumlah bukti dugaan penipuan, “ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Dwi Hartaya kepada wartawan di Mapolres Tulungagung Sabtu (7/4/2012).
Korban bertemu dengan pelaku pada 2 April 2012 di salah satu kantor bank di Jalan Panglima Sudirman, Kota Tulungagung. Korban hendak menabung. Sementara pelaku mengaku juga melakukan aktivitas serupa.
Dalam percakapan, pelaku menawari korban bahwa dirinya mampu memperbanyak jumlah uang.Tidak dijelaskan bagaiamana caranya. Apakah melalui cara mistis atau diputarkan sebagai modal, yang pasti, kata Dwi menirukan pengakuan korban, pelaku meminta korban mentransferkan uangnya. Setelah bertambah, uang akan dikirimkan melalui mekanisme transfer.
“Korban seperti dihipnotis. Tanpa berfikir panjang, ia transfer uangnya ke rekening yang sudah disiapkan. Di dalam bayanganya, uangnya akan bertambah lebih banyak, “terang Dwi. Namun setelah ditunggu beberapa hari, korban melihat rekeningnya tidak juga bertambah. Ia sadar telah menjadi korban penipuan setelah hp pelaku tidak bisa dihubungi.
“Alat bukti yang diberikan korban adalah bukti transfer dari bank. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan laporan penipuan ini, “jelasnya menambahkan menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan modus penipuan dengan cara gendam. (wbs)
()