Virus Singapura mewabah di Garut
A
A
A
Sindonews.com – Sejumlah anak di Kabupaten Garut diduga terserang penyakit virus Singapura. Anak-anak yang terkena penyakit dengan nama lain Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) ini menunjukkan beberapa gejala seperti demam, radang tenggorokan, serta bintik kemerahan pada telapak kaki, telapak tangan,dan punggung.
Salah seorang warga Jalan Aroji Kartawinata Garut,Yusuf Supriadi,41, menuturkan, dirinya baru mengetahui bila putri keempatnya,Afaren Gaesena Agustine, 3, terkena virus ini setelah memeriksakannya ke dokter di Bandung. Padahal, putrinya telah menunjukkan gejala-gejala penyakit ini sejak sebulan lalu.“Karena lama tidak kunjung sembuh,saya bawa Afaren ke dokter di Bandung. Dari sana,saya baru tahu bila dia terkena virus Singapura,” katanya saat ditemui di rumahnya,kemarin.
Penyakit ini, kata dia,membuat anaknya tersebut menjadi lemas dan tubuh mengecil. Sementara itu,warga Perumahan Umum (Perum) Gordah Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Lina Karlina, 26, menuturkan hal yang sama. Sudah seminggu putrinya bernama Aurelia, 2,5, mengalami penyakit ini.“Gejalanya sama. Dokter juga menyebutkan bila anak saya terkena virus Singapura,”kata dia.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Dede Rohmansyah mengaku,belum menerima laporan terkait mewabahnya virus Singapura yang menyerang anak-anak di Kabupaten Garut.Menurut Dede, diperlukan tes dan uji klinis terlebih dahulu untuk mengetahui bila seseorang positif terjangkit virus Singapura. (wbs)
Salah seorang warga Jalan Aroji Kartawinata Garut,Yusuf Supriadi,41, menuturkan, dirinya baru mengetahui bila putri keempatnya,Afaren Gaesena Agustine, 3, terkena virus ini setelah memeriksakannya ke dokter di Bandung. Padahal, putrinya telah menunjukkan gejala-gejala penyakit ini sejak sebulan lalu.“Karena lama tidak kunjung sembuh,saya bawa Afaren ke dokter di Bandung. Dari sana,saya baru tahu bila dia terkena virus Singapura,” katanya saat ditemui di rumahnya,kemarin.
Penyakit ini, kata dia,membuat anaknya tersebut menjadi lemas dan tubuh mengecil. Sementara itu,warga Perumahan Umum (Perum) Gordah Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Lina Karlina, 26, menuturkan hal yang sama. Sudah seminggu putrinya bernama Aurelia, 2,5, mengalami penyakit ini.“Gejalanya sama. Dokter juga menyebutkan bila anak saya terkena virus Singapura,”kata dia.
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Dede Rohmansyah mengaku,belum menerima laporan terkait mewabahnya virus Singapura yang menyerang anak-anak di Kabupaten Garut.Menurut Dede, diperlukan tes dan uji klinis terlebih dahulu untuk mengetahui bila seseorang positif terjangkit virus Singapura. (wbs)
()