Ryan digorok, ditusuk dan dipukuli

Selasa, 13 Maret 2012 - 08:57 WIB
Ryan digorok, ditusuk dan dipukuli
Ryan digorok, ditusuk dan dipukuli
A A A
Sindonews.com – Kasus pembunuhan Ryan Karisma direkonstruksisiang kemarin. Rekonstruksi digelar di Jalan R Ganda Subrata, kawasan Kompleks Kuburan China Sukamaju, Sako, tempat peristiwa ini terjadi.

Rekonstruksi kasus ini memperagakan 27 adegan. Dalam rekonstruksi, korban diperankan anggota Polsekta Sako, sedangkan tersangka Robert dan Satrio Wibowo diperankan langsung. Sementara, tersangka Ahmad dan Agit yang masih buron diperagakan anggota Polsekta Sako.

Dari rekonstruksi tersebut terungkap bahwa sebelum peristiwa terjadi, keempat tersangka berkumpul di rumah tante tersangka Robert di Jalan Inspektur Marzuki untuk merencanakan perampokan terhadap korban.

Saat kejadian, korban dijemput Satrio Ahmad dan membawanya ke rumah tante Robert. Di lokasi tersebut, mereka berlima meminum minuman keras. Setelah itu, korban dibawa ke areal kuburan China.Setibanya di tkp, tersangka Satrio langsung menghunuskan pisau yang disiapkan dari rumah ke leher korban sebanyak dua kali, hingga korban terjatuh bersimbah darah.

Tak hanya itu, tersangka Robert juga menusuk perut korban dua kali disusul tersangka Ahmad menusuk perut korban dan terakhir tersangka Agit menusuk punggung korban hingga korban tewas di TKP.

Tersangka Satrio Wibowo, seusai rekonstruksi,mengakui telah membunuh korban lantaran takut ketahuan telah merampas sepeda motor milik korban bersama ketiga tersangka lainnya. ”Kalau tidak saya habisi, bisa tertangkap saya Pak karena Ryan kenal sama saya,” ungkap Satrio yang diamini Robert. Sementara, motor korban dijual di Lubuklingau seharga Rp5 juta.“Yang beli keluarga Ahmad di Linggau. Duitnya habis kami pakai makan di pelarian dan sabu, sisanya dibawa Ahmad dan Agit,” kata Robert.

Sementara itu, Kapolsekta Sako Kompol Lisbet DH mengatakan rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan (BAP).Para tersangka bakal dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati. Rekonstruksi ini sempat diwarnai aksi pengejaran tersangka oleh Riska Rona Utarai, 19 kakak kedua korban.

“Aku pingin keduanya mati di tangan aku,sama kayak adik aku yang sudah mati, jangan berlari kamu,” teriak Riska sambil menangis menjerit seperti orang kesurupan di lokasi rekonstruksi. Melihat aksi Riska,teman dan keluarga korban ikut mengejar kedua tersangka. Mereka terlihat hendak memukuli para tersangka.

Di bagian lain, Siti Fauziah, 35 , Senin (12/3) sekitar pukul 02.30 WIB, ditemukan bersimbah darah di rumah kontrakannya di Jalan Wirajaya II, Siring Agung, Ilir Barat (IB) I, Palembang. Saat ditemukan,kepala korban masih terbenam proyektil peluru.Korban tewas setelah sempat dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang.

Kapolsekta IB I Palembang Kompol Sony Triyanto mengatakan, saat ini Kanit Reskrim Ipda Iwan Gunawan bersama anggotanya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang identitasnya sudah diketahui. “Seusai kejadian ada saksi yang melihat pelaku melarikan dari kontrakan korban dengan sepeda motor,”ungkap Sony. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5693 seconds (0.1#10.140)