Sebut Maret 2012 kiamat, aliran sesat dibubarkan
A
A
A
Sindonews.com - Menyebut bulan Maret 2012 akan terjadi kiamat, jemaah yang diduga aliran sesat di Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Grobogan, Jawa Tengah dibubarkan warga dan polisi.
Pembubaran aktivitas aliran ini sempat diwarnai kericuhan pada Kamis malam 8 Maret 2012. Pembubaran yang dilakukan warga, polisi, TNI, dan Satpol PP, mendapat perlawanan dari jamaah dan keluarga mereka.
Sejumlah wartawan juga sempat diusir oleh keluarga Warseno, pemimpin aliran tersebut.
Warga menilai pernyataan Warseno yang menyebut kiamat akan terjadi bulan ini tidak masuk akal dan meresahkan. Selain itu, setiap malam dia mengumpulkan jamaah lebih dari 100 orang dan melakukan ritual tertentu.
Kapolsek Klambu AKP Hadi Sudibyo, Jumat (9/3/2012), mengatakan Warseno beserta puluhan pengikutnya sementara ini diamankan di mapolsek untuk menghindari aksi anarkis warga yang bisa tersulut sewaktu-waktu.
Pihaknya juga masih memeriksa Warseno dan pengikutnya, sementara polisi dan personel TNI masih memantau kemananan untuk mengantisipasi aksi anarkis warga.
Saat pembubaran semalam, warga merobohkan semua tenda yang digunakan untuk aktivitas aliran ini. Selain itu itemukan tumpukan juga bahan makanan yang sengaja ditimbun oleh Warseno dan para pengikutnya.
Sementara itu tuduhan menjalankan aliran sesat dibantah Warsinah, ibu Warseno. Dia mengklaim anaknya yang juga paranormal itu tidak pernah melakukan praktik menyesatkan. Semua dilakukan untuk kesembuhan pasiennya.(azh)
Pembubaran aktivitas aliran ini sempat diwarnai kericuhan pada Kamis malam 8 Maret 2012. Pembubaran yang dilakukan warga, polisi, TNI, dan Satpol PP, mendapat perlawanan dari jamaah dan keluarga mereka.
Sejumlah wartawan juga sempat diusir oleh keluarga Warseno, pemimpin aliran tersebut.
Warga menilai pernyataan Warseno yang menyebut kiamat akan terjadi bulan ini tidak masuk akal dan meresahkan. Selain itu, setiap malam dia mengumpulkan jamaah lebih dari 100 orang dan melakukan ritual tertentu.
Kapolsek Klambu AKP Hadi Sudibyo, Jumat (9/3/2012), mengatakan Warseno beserta puluhan pengikutnya sementara ini diamankan di mapolsek untuk menghindari aksi anarkis warga yang bisa tersulut sewaktu-waktu.
Pihaknya juga masih memeriksa Warseno dan pengikutnya, sementara polisi dan personel TNI masih memantau kemananan untuk mengantisipasi aksi anarkis warga.
Saat pembubaran semalam, warga merobohkan semua tenda yang digunakan untuk aktivitas aliran ini. Selain itu itemukan tumpukan juga bahan makanan yang sengaja ditimbun oleh Warseno dan para pengikutnya.
Sementara itu tuduhan menjalankan aliran sesat dibantah Warsinah, ibu Warseno. Dia mengklaim anaknya yang juga paranormal itu tidak pernah melakukan praktik menyesatkan. Semua dilakukan untuk kesembuhan pasiennya.(azh)
()