Tukang bangunan pecahkan rekor MURI

Rabu, 07 Maret 2012 - 17:18 WIB
Tukang bangunan pecahkan rekor MURI
Tukang bangunan pecahkan rekor MURI
A A A
Sindonews.com - Sekira 1.200 tukang bangunan dari Jember, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi dan lainnya kemarin memecahkan rekor berupa cetakan telapak tangan di atas semen dengan jumlah orang terbanyak.

Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat setidaknya sudah terkumpul sekira 1.110 cetakan telapak tangan di atas semen yang sudah terdata. Pemecahan rekor itu atas dorongan dari PT Semen Gresik.

Tukang bangunan dari berbagai kota itu awalnya memasuki pintu gerbang sebuah gedung dengan berjalan di atas karpet merah bak seorang artis. Kemudian para tukang itu antre untuk menunggu luluhan semen yang diletakkan dalam kota berukuran sejengkal telapak tangan orang dewasa.

Sejurus kemudian, telapak si tukang bangunan dicapkan pada bagian atas luluhan semen tersebut hingga akhirnya dikeringkan. "Rekor ini belum pernah ada dan ini merupakan rekor Muri ke-9 yang ditorehkan oleh PT Semen Gresik," kata Manajer MURI Sri Widayati, Jember Rabu (7/3/2012).

Dia menambahkan, pemecahan rekor MURI itu tercatat dengan nomor 5.349. Penganugerahan MURI itu tidak hanya diberikan kepada pihak sponsor PT Semen Gresik, namun juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) jember melalui Bupati MZA Djalal juga mendapatkan hadiah sebagai tuan rumah penyelenggara.

Kepala Departemen Pengembangan Pemasan PT Semen Gresik Bambang Djoko Sulistyo mengatakan, pihaknya senang dengan kekompakan para tukang bangunan sampai mampu memecahkan rekor MURI. Pihaknya juga ingin sesuatu yang monumental.

Selain itu, cetakan telapak tangan itu akan disimpan oleh Pemkab Jember untuk dijadikan suatu simbol.

"Kita juga sangat berharap para tukang bangunan ini memiliki sertifikat, yang sudah kita beri sertifikat saat ini ada sekitar empat ribu orang dan itu bisa terus bertambah. Komunitas tukang ini sebagai orang yang pertama kali merekomendasi kualitas terbaik Semen Gresik dan kedua bisa memberikan nilai lebih bagi para tukang sendiri," kata Bambang.

Dia berharap agar para tukang bisa membentuk koperasi dengan menghasilkan produk yang terbaik. Sertifikat itu nantinya juga berasal dari Lembaga Penjamin Jasa Konstruksi (LPJK) yang itu dari unsur tukang, mandor, dan pelaksana. Sertifikat itu untuk mengetahui tukang bangunan bisa menjamin mutu keterampilan saat memasang plester, cor, pondasi, jembatan maupun bangunan lainnya.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7438 seconds (0.1#10.140)