Demo Boediono, aktivis PMII Blitar dipukuli
A
A
A
Sindonews.com - Aksi penolakan Wakil Presiden Boediono terus menjalar di Indonesia. Kali ini, aksi penolakan kedatangan Wapres Boediono terjadi di Blitar, Jawa Timur, dilakukan oleh aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Blitar.
Aksi mahasiswa yang digelar di pertigaan Herlingga, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, dibubarkan paksa aparat kepolisian. Dalam membubarkan pengunjuk rasa, aparat menggunakan cara kekerasan, mahasiswa dipukuli sebelum akhirnya ditangkapi dan di bawa menuju Maplresta Kota Blitar untuk diinterogasi.
"Mereka tidak berizin. Karenanya dibubarkan paksa," ujar Kapolres Kota Blitar AKBP FX Surya Kumara kepada wartawan, di Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2012).
Korlap aksi PMII cabang Blitar Mahathir Muhammad menyatakan, Wapres Boediono memiliki dosa yang besar terhadap rakyat. Skandal Bank Century merupakan permasalahan politik ekonomi yang menjadi tanggung jawabnya. "Orang seperti itu (Wapres Boediono) tidak pantas memimpin Indonesia. Dia sudah melukai hati rakyat," teriaknya dalam orasi.
Teriakan menghujat yang dilakukan secara bergantian itu berlangsung tidak lebih dari 15 menit. Sejumlah personel kepolisian langsung mendatangi lokasi. Poster berisi hujatan langsung disita. Bentakan aparat pun meminta barisan mahasiswa PMII untuk segera membubarkan diri.
"Kita harus tetap melawan sahabat. Kita akan bertahan di sini," seru Mahathir yang berteriak-teriak meminta rekan-rekannya yang kocar kacir kembali ke dalam barisan.
Sejumlah petugas berpakaian preman langsung memotong langkah Mahathir. Sebab aktivis mahasiswa itu terus bergerak dan berteriak. Satu orang memegang kerah baju bagian belakang dan petugas lainnya merampas megaphone. "Hanya satu kata, lawan!" teriak Mahathir terus berorasi.
Akibat aksi itu, lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa pun langsung macet. Upaya petugas untuk menangkap para aktivis PMII mengundang perhatian warga setempat. Sebab mereka melakukannya dengan berkejar-kejaran layaknya menangkap penjahat. Setiap aktivis yang tertangkap, langsung didorong paksa naik ke bak truk kepolisian.
Di sana sudah menunggu puluhan personel polisi bersenjata lengkap. Dengan ringan satu dua petugas melayangkan bogemnya ke arah tubuh para aktivis. Kapolres Kota Blitar Surya Kumara menegaskan, polisi berhak membubarkan aksi demonstrasi yang tidak berizin. "Selain itu mereka juga tidak memberikan pemberitahuan," tegasnya dengan nada sinis.
Hingga saat ini belum diketahui nasib para aktivis yang berada di Mapolres Kota Blitar. Sebab ruangan yang menjadi tempat diamankanya para aktivis PMII langsung ditutup. Dengan wajah tegang sejumlah petugas berjaga-jaga di luar ruangan.
Sementara itu rombongan Wapres Boediono yang dijadwalkan tiba di Kota Blitar pada hari ini juga belum datang. Rombongan wapres yang datang melalui jalur darat dari arah Malang diperkirakan tiba pada pukul 16.00 WIB. (san)
Aksi mahasiswa yang digelar di pertigaan Herlingga, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, dibubarkan paksa aparat kepolisian. Dalam membubarkan pengunjuk rasa, aparat menggunakan cara kekerasan, mahasiswa dipukuli sebelum akhirnya ditangkapi dan di bawa menuju Maplresta Kota Blitar untuk diinterogasi.
"Mereka tidak berizin. Karenanya dibubarkan paksa," ujar Kapolres Kota Blitar AKBP FX Surya Kumara kepada wartawan, di Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2012).
Korlap aksi PMII cabang Blitar Mahathir Muhammad menyatakan, Wapres Boediono memiliki dosa yang besar terhadap rakyat. Skandal Bank Century merupakan permasalahan politik ekonomi yang menjadi tanggung jawabnya. "Orang seperti itu (Wapres Boediono) tidak pantas memimpin Indonesia. Dia sudah melukai hati rakyat," teriaknya dalam orasi.
Teriakan menghujat yang dilakukan secara bergantian itu berlangsung tidak lebih dari 15 menit. Sejumlah personel kepolisian langsung mendatangi lokasi. Poster berisi hujatan langsung disita. Bentakan aparat pun meminta barisan mahasiswa PMII untuk segera membubarkan diri.
"Kita harus tetap melawan sahabat. Kita akan bertahan di sini," seru Mahathir yang berteriak-teriak meminta rekan-rekannya yang kocar kacir kembali ke dalam barisan.
Sejumlah petugas berpakaian preman langsung memotong langkah Mahathir. Sebab aktivis mahasiswa itu terus bergerak dan berteriak. Satu orang memegang kerah baju bagian belakang dan petugas lainnya merampas megaphone. "Hanya satu kata, lawan!" teriak Mahathir terus berorasi.
Akibat aksi itu, lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa pun langsung macet. Upaya petugas untuk menangkap para aktivis PMII mengundang perhatian warga setempat. Sebab mereka melakukannya dengan berkejar-kejaran layaknya menangkap penjahat. Setiap aktivis yang tertangkap, langsung didorong paksa naik ke bak truk kepolisian.
Di sana sudah menunggu puluhan personel polisi bersenjata lengkap. Dengan ringan satu dua petugas melayangkan bogemnya ke arah tubuh para aktivis. Kapolres Kota Blitar Surya Kumara menegaskan, polisi berhak membubarkan aksi demonstrasi yang tidak berizin. "Selain itu mereka juga tidak memberikan pemberitahuan," tegasnya dengan nada sinis.
Hingga saat ini belum diketahui nasib para aktivis yang berada di Mapolres Kota Blitar. Sebab ruangan yang menjadi tempat diamankanya para aktivis PMII langsung ditutup. Dengan wajah tegang sejumlah petugas berjaga-jaga di luar ruangan.
Sementara itu rombongan Wapres Boediono yang dijadwalkan tiba di Kota Blitar pada hari ini juga belum datang. Rombongan wapres yang datang melalui jalur darat dari arah Malang diperkirakan tiba pada pukul 16.00 WIB. (san)
()