Tabrakan maut bikers di ujung tanjakan
A
A
A
Sindonews.com - Dua sepeda motor dari arah yang berlawanan bertemu dalam satu titik di ujung tanjangan Jalan Martadinata, Lingkungan Simbuang, Kelurahan Simboro, Mamuju.
Tabrakan keras itu terjadi sekira pukul 21.35 WITA di tengah gerimis hujan, semalam. Dari keterangan saksi mata, sepeda motor yang dikendarai Harjumiati (29) warga Kelurahan Simboro yang berboncengan dengan sepupunya, Sukmawati (27), warga BTN Tegar 77 juga di Simboro melaju dari arah barat atau pelabuhan fery.
Sedang Abu (24), berboncengan dengan Marni (22) datang dari arah berlawanan. Keduanya warga Desa Pati'di Mamuju.
"Dari arah utara motor yang dikendarai seorang lelaki dan perempuan melaju kencang. Dan tepat di puncak tanjakan ini, tiba-tiba ada suara keras. Kepala yang membonceng dari arah Simboro (Harjumiati) terlindas ban belakang," tutur salah seorang saksi yang identitasnya enggan disebutkan, Kamis (16/2/2012).
Semua korban langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Regional yang jaraknya tidak jauh dari lokasi kejadian. Setelah menjalani perawatan, Harjumiati meninggal dunia, akibat kepalanya hancur dan tidak dapat diselamatkan.
Sedang Sukmawati dan Marni mendapat perawatan intensif. Keduanya selamat meski mengalami luka parah. Sedang Abu masih belum sadar. Kondisinya kritis karena mengalami luka dalam dan pendarahan. Hingga berita ini disusun, Abu masih berada di ruang operasi.
Semalam halaman UGD RS Regional dipenuhi dua keluarga korban. Namun tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena para tokoh masyarakat berada di lokasi.
Kanit Laka Lantas Polres Mamuju AIPTU I Made Sentana, mengatakan, Harjumiati baru saja menyandang gelar sarjana hukum Islam pada sebuah perguruan tinggi di Makassar. Sedang Sukmawati, ibu rumah tangga.
"Abu dan Marni masih belum diketahui identitas lengkapnya. Inilah perlunya KTP. Bukan untuk identifikasi, tetapi juga berpengaruh pada penanganan medis. Karena tentu golongan darah yang akan digunakan perlu disesuaikan," katanya.
Dari luka dan kondisi korban, besar kemungkinan Harjumiati meninggal akibat terlindas motor atau benturan hebat pada benda keras. seperti aspal. Karena pada saat ditemukan, helm korban masih menempel di kepalanya. Diakui, polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap musibah ini.
"Akhir-akhir ini memang banyak laka lantas. Mayoritas didominasi pengguna kendaraan bermotor. Kalau kita yang hati-hati, orang lain yang serampangan. Karena itu, kami memperketat pengguna kendaraan. Salah satu maksudnya ya, mencegah hal seperti ini," tutur I Made.
Dia pun menghimbau agar orangtua tidak memberikan kendaraan pada anak di bawah umur. Dan untuk berhati-hati pada cuaca seperti sekarang ini.
Tabrakan keras itu terjadi sekira pukul 21.35 WITA di tengah gerimis hujan, semalam. Dari keterangan saksi mata, sepeda motor yang dikendarai Harjumiati (29) warga Kelurahan Simboro yang berboncengan dengan sepupunya, Sukmawati (27), warga BTN Tegar 77 juga di Simboro melaju dari arah barat atau pelabuhan fery.
Sedang Abu (24), berboncengan dengan Marni (22) datang dari arah berlawanan. Keduanya warga Desa Pati'di Mamuju.
"Dari arah utara motor yang dikendarai seorang lelaki dan perempuan melaju kencang. Dan tepat di puncak tanjakan ini, tiba-tiba ada suara keras. Kepala yang membonceng dari arah Simboro (Harjumiati) terlindas ban belakang," tutur salah seorang saksi yang identitasnya enggan disebutkan, Kamis (16/2/2012).
Semua korban langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Regional yang jaraknya tidak jauh dari lokasi kejadian. Setelah menjalani perawatan, Harjumiati meninggal dunia, akibat kepalanya hancur dan tidak dapat diselamatkan.
Sedang Sukmawati dan Marni mendapat perawatan intensif. Keduanya selamat meski mengalami luka parah. Sedang Abu masih belum sadar. Kondisinya kritis karena mengalami luka dalam dan pendarahan. Hingga berita ini disusun, Abu masih berada di ruang operasi.
Semalam halaman UGD RS Regional dipenuhi dua keluarga korban. Namun tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena para tokoh masyarakat berada di lokasi.
Kanit Laka Lantas Polres Mamuju AIPTU I Made Sentana, mengatakan, Harjumiati baru saja menyandang gelar sarjana hukum Islam pada sebuah perguruan tinggi di Makassar. Sedang Sukmawati, ibu rumah tangga.
"Abu dan Marni masih belum diketahui identitas lengkapnya. Inilah perlunya KTP. Bukan untuk identifikasi, tetapi juga berpengaruh pada penanganan medis. Karena tentu golongan darah yang akan digunakan perlu disesuaikan," katanya.
Dari luka dan kondisi korban, besar kemungkinan Harjumiati meninggal akibat terlindas motor atau benturan hebat pada benda keras. seperti aspal. Karena pada saat ditemukan, helm korban masih menempel di kepalanya. Diakui, polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengungkap musibah ini.
"Akhir-akhir ini memang banyak laka lantas. Mayoritas didominasi pengguna kendaraan bermotor. Kalau kita yang hati-hati, orang lain yang serampangan. Karena itu, kami memperketat pengguna kendaraan. Salah satu maksudnya ya, mencegah hal seperti ini," tutur I Made.
Dia pun menghimbau agar orangtua tidak memberikan kendaraan pada anak di bawah umur. Dan untuk berhati-hati pada cuaca seperti sekarang ini.
()