Inilah tugas utama Pejabat Gubernur Aceh
A
A
A
Sindonews.com - Tarmizi A Karim hari ini tiba di Banda Aceh setelah dua hari lalu dilantik sebagai penjabat Gubernur Aceh. Dia mengatakan ada tiga pekerjaan besar yang akan dilakukannya sebagai pemimpin baru di Provinsi Aceh.
"Ada tiga tugas utama kami yang akan kami jalannya," kata Tarmizi kepada wartawan di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh, Jumat (10/2/2012). Pertama, adalah dirinya akan bekerja mewujudkan Pemilukada yang dijadwalkan 9 April 2012 berjalan lancar, damai, dan demokratis.
"Kita ingin pemilukada kedua setelah MoU Helsinki ini benar-benar berjalan jurdil," ujar mantan Ptl Gubernur Kalimantan Timur dan juga Bupati Aceh Utara itu.
Kemudian memastikan pembangunan Aceh tetap berjalan, karena menurut Tarmizi, proses pembangunan tidak boleh berhenti hanya akibat adanya proses politik pemilukada. “Kalau pembangunan berhenti, apa gunanya pemilukada. Jadi pembangunan tidak boleh berhenti walau sedetik pun,” tuturnya.
Ketiga, menjaga netralitas pemerintah dalam pemilukada. “Secara formal saya dipesankan oleh bapak Menteri Dalam Negeri untuk bersikap netral dalam pemilukada," kata Tarmizi.
Dia menuturkan ketika Mendagri pertama kali memberitahukannya bahwa dia akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur Aceh, Tarmizi mengaku terkejut. "Subhanallah, seperti menikam dalam jantung saya," sebutnya.
Dia meminta dukungan dari semua unsur di Aceh agar mampu menjelankan tugasnya dengan baik hingga terpilihnya gubernur definitif.
Sebagai pemimpin, Tarmizi pun memastikan bahwa Pemerintah Aceh akan memberikan kesempatan yang sama kepada semua kontestan pemilukada tanpa membeda-bedakannya.
Di sisi lain, Tarmizi juga mengatakan akan memperbaiki kembali komunikasi dengan DPRD Aceh yang selama ini mulai merenggang dengan eksekutif karena kepentingan politik di pemilukada.
"Ada tiga tugas utama kami yang akan kami jalannya," kata Tarmizi kepada wartawan di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh, Jumat (10/2/2012). Pertama, adalah dirinya akan bekerja mewujudkan Pemilukada yang dijadwalkan 9 April 2012 berjalan lancar, damai, dan demokratis.
"Kita ingin pemilukada kedua setelah MoU Helsinki ini benar-benar berjalan jurdil," ujar mantan Ptl Gubernur Kalimantan Timur dan juga Bupati Aceh Utara itu.
Kemudian memastikan pembangunan Aceh tetap berjalan, karena menurut Tarmizi, proses pembangunan tidak boleh berhenti hanya akibat adanya proses politik pemilukada. “Kalau pembangunan berhenti, apa gunanya pemilukada. Jadi pembangunan tidak boleh berhenti walau sedetik pun,” tuturnya.
Ketiga, menjaga netralitas pemerintah dalam pemilukada. “Secara formal saya dipesankan oleh bapak Menteri Dalam Negeri untuk bersikap netral dalam pemilukada," kata Tarmizi.
Dia menuturkan ketika Mendagri pertama kali memberitahukannya bahwa dia akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur Aceh, Tarmizi mengaku terkejut. "Subhanallah, seperti menikam dalam jantung saya," sebutnya.
Dia meminta dukungan dari semua unsur di Aceh agar mampu menjelankan tugasnya dengan baik hingga terpilihnya gubernur definitif.
Sebagai pemimpin, Tarmizi pun memastikan bahwa Pemerintah Aceh akan memberikan kesempatan yang sama kepada semua kontestan pemilukada tanpa membeda-bedakannya.
Di sisi lain, Tarmizi juga mengatakan akan memperbaiki kembali komunikasi dengan DPRD Aceh yang selama ini mulai merenggang dengan eksekutif karena kepentingan politik di pemilukada.
()