Gropyokan, petani tangkap ribuan tikus

Sabtu, 21 Januari 2012 - 12:09 WIB
Gropyokan, petani tangkap ribuan tikus
Gropyokan, petani tangkap ribuan tikus
A A A
Sindonews.com - Ratusan petani di Kalibening, Banjarnegera, Jawa Tengah, menggelar tradisi gropyokan tikus. Walhasil, sedikitnya 5.000 ekor hewan perusak padi petani ini berhasil ditangkap, sejak adi pagi.

Belakangan ini, petani mengeluhkan karena hama tikus terus merajalela dan merusak tanaman padi mmereka. Bahkan, populasinya meluas hingga 46 hektare lahan pertanian milik warga. Sejumlah petani dari empat desa yakni Gunung Langit, Sikumpul, Karanganyar, dan Bedana mengaku lahan pertaniannya rusak akibat serangan tikus.

Akibatnya, tak sedikit petani gagal panen dan merugi hingga puluhan juta rupiah. Salah satu cara untuk mengatasi sekaligus mengantisipasi bertambahkan popuasi tikus dengan cara gropyokan itu.

"Kami resah dengan ulah tikus-tikus ini. Gimana tidak, setiap tabur benih pagi hari, nanti besoknya benih sudah habis dimakan tikus," tutur Akrom (46), salah satu petani dari Desa Bedana, Sabtu (21/1/2012).

Warga pun ramai-ramai turun ke area pertanian untuk perburuan tikus dengan menggunakan alat seperti tongkat dan cangkul. Ada juga petani yang terlihat membawa rombongan anjing. Perburuan dilakukan di tiga titik lahan persemian padi, palawija dan saluran irigasi.

Untuk menangkap tikus itu, lubang tempat persembunyian tikus dicangkul lalu disiram air, setelah tikus keluar dari lubang petani ramai-ramai menangkapnya.

Meski berhasil menangkap ribuan tikus, petani yakin masih ada banyak tikus. Maka itu, petani meminta agar pemerintah memberi bantuaan sarana pengendalian hama tikus. Baik berupa alat pengasapan maupun mercon tikus. Supaya, agar populasi tikus bisa ditekan dan petani tak lagi menanggung kerugian. (lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6684 seconds (0.1#10.140)