Pengorbanan Para Dokter dan Perawat Pasien Corona yang Jarang Pulang
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkapkan, kisah dokter yang merawat pasien terduga kasus virus corona atau COVID-19. Mereka kini semakin jarang pulang demi merawat pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit.
"Saya tidak menduga, saya hanya kasih kirim bunga ke rumah sakit hanya mengucapkan selamat saja (Selamat Berjuang Kesatria Medis), mereka bahagianya luar biasa, bahagianya luar biasa," kata Ganjar, Selasa (24/3/2020).
(Baca juga: Gubernur Sebut Sebaran Corona di Jabar dari 4 Kegiatan, Apa Saja?)
Sebelumnya, Ganjar mengirim karangan bunga ke sejumlah rumah sakit untuk memberi dukungan moral kepada dokter maupun petugas medis lainnya. Mereka berada di garda terdepan merawat pasien, sehingga menjadi pihak yang paling rentan tertular.
"Mereka hari ini semakin tidak bisa bertemu dengan sanak keluarganya. Maka sekarang minta perhatian yang dibutuhkan khusus untuk mereka berkaitan dengan aspek kesehatan, alat pelindung diri dan sebagainya. Termasuk aspek psikologis dan spiritual yang mesti kita berikan dukungan agar mereka semua semangat," ucapnya.
Dia menyampaikan, baru saja menerima 10 ribu alat pelindung diri (APD) coverall. Bantuan APD itu didistribusikan kepada 61 rumah sakit di seluruh Jawa Tengah yang menjadi rujukan perawatan pasien COVID-19.
"Langsung tadi malam (Senin 23 Maret) begitu dateng, rumah sakit kurang lebih sudah ada 19 sudah ngambil, dan saya minta ditelefoni semua. Karena APD ada itu bagian dari keayeman perawat, keayeman tenaga medis," pungkasnya.
"Saya tidak menduga, saya hanya kasih kirim bunga ke rumah sakit hanya mengucapkan selamat saja (Selamat Berjuang Kesatria Medis), mereka bahagianya luar biasa, bahagianya luar biasa," kata Ganjar, Selasa (24/3/2020).
(Baca juga: Gubernur Sebut Sebaran Corona di Jabar dari 4 Kegiatan, Apa Saja?)
Sebelumnya, Ganjar mengirim karangan bunga ke sejumlah rumah sakit untuk memberi dukungan moral kepada dokter maupun petugas medis lainnya. Mereka berada di garda terdepan merawat pasien, sehingga menjadi pihak yang paling rentan tertular.
"Mereka hari ini semakin tidak bisa bertemu dengan sanak keluarganya. Maka sekarang minta perhatian yang dibutuhkan khusus untuk mereka berkaitan dengan aspek kesehatan, alat pelindung diri dan sebagainya. Termasuk aspek psikologis dan spiritual yang mesti kita berikan dukungan agar mereka semua semangat," ucapnya.
Dia menyampaikan, baru saja menerima 10 ribu alat pelindung diri (APD) coverall. Bantuan APD itu didistribusikan kepada 61 rumah sakit di seluruh Jawa Tengah yang menjadi rujukan perawatan pasien COVID-19.
"Langsung tadi malam (Senin 23 Maret) begitu dateng, rumah sakit kurang lebih sudah ada 19 sudah ngambil, dan saya minta ditelefoni semua. Karena APD ada itu bagian dari keayeman perawat, keayeman tenaga medis," pungkasnya.
(maf)