Ayat Suci Al Quran Menggema di Jantung Kota Gorontalo
A
A
A
GORONTALO - Lantunan ayat sucih Al Quran surah Lukman Ayat 12, menggemah di jantung Kota Gorontalo. Ketika dibacakan 2.237 santri dan santriwati, di Acara Khatam Raya ke- 29, Kamis (12/03/2020) malam di Lapangan Taruna Remaja.
Di bawah arahan qori Warman Popalo, dan qori'ah Audila Nur Muharom, 2.237 santri santriwati ini, terlihat khusu melantunkan ayat sucih tersebut dengan serentak.
Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha jelaskan, al quran adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama umat muslim. Selain harus disosialisasikan dengan baik, juga harus ditingkatkan eksistensinya dalam kegiatan.
Di era modern sekarang ini ketika nilai-nilai keislaman mulai luntur. Umat islam patut bersyukur bahwa, seiring dengan pergiliran waktu, maka semakin banyak pula ditemukan tempat-tempat pengajian al quran.
"TPA/TPQ adalah unit pendidikan non formal jenis keagamaan berbasis komunikasi muslim, yang menjadikan al quran sebagai materi utamanya. Dan diselenggarakan dalam suasana indah, bersih, rapi, nyaman dan menyenangkan. Sebagai simbol cerminan filosofi dari kata taman, yang dipergunakan," ujar Marten.
Malam ini Marten katakan, tentu menjadi malam sangat bahagia khususnya bagi seluruh orang tua santri dan santriwati. Karena bisa menyaksikan anak-anak mereka, bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik yang ditandai dengan khataman.
"Ini adalah tanda bahwa anak-anak kita, para generasi penerus bangsa sudah bisa membaca ayat sucih al quran. Melalui kegiatan ini, saya berharap bisa lahir generasi yang qurani. Serta anak-anak yang sholeh dan sholeha," tutur Marten.
Sementara itu Deddy Kadullah, Ketua Panitia juga Assisten I Setda Kota Gorontalo ungkapkan. Bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari mewujudkan visi misi Pemerintah Kota Gorontalo. Dimana kegiatan ini merupakan manifestasi kinerja para guru TPA/TPQ, di Kota Gorontalo berjumlah 345 orang.
"Tujuan kegiatan ini meningkatkan minat baca tulis al quran para santri santriwati. Dari sembilan kecamatan, masing-masing mengutus peserta dengan jumlah beragam. Diantaranya Kecamatan Kota Timur 252 orang, Kota Barat 263, Kota Utara 248, Kota Tengah 264, Kota Selatan 258, Sipatana 223, Dungingi 323. Kemudian Kecamatan Dumbo Raya 208 orang, dan terakhir Kecamatan Hulondalangi 198 orang," pungkas Deddy.
Di bawah arahan qori Warman Popalo, dan qori'ah Audila Nur Muharom, 2.237 santri santriwati ini, terlihat khusu melantunkan ayat sucih tersebut dengan serentak.
Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha jelaskan, al quran adalah bacaan istimewa dan pedoman hidup utama umat muslim. Selain harus disosialisasikan dengan baik, juga harus ditingkatkan eksistensinya dalam kegiatan.
Di era modern sekarang ini ketika nilai-nilai keislaman mulai luntur. Umat islam patut bersyukur bahwa, seiring dengan pergiliran waktu, maka semakin banyak pula ditemukan tempat-tempat pengajian al quran.
"TPA/TPQ adalah unit pendidikan non formal jenis keagamaan berbasis komunikasi muslim, yang menjadikan al quran sebagai materi utamanya. Dan diselenggarakan dalam suasana indah, bersih, rapi, nyaman dan menyenangkan. Sebagai simbol cerminan filosofi dari kata taman, yang dipergunakan," ujar Marten.
Malam ini Marten katakan, tentu menjadi malam sangat bahagia khususnya bagi seluruh orang tua santri dan santriwati. Karena bisa menyaksikan anak-anak mereka, bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik yang ditandai dengan khataman.
"Ini adalah tanda bahwa anak-anak kita, para generasi penerus bangsa sudah bisa membaca ayat sucih al quran. Melalui kegiatan ini, saya berharap bisa lahir generasi yang qurani. Serta anak-anak yang sholeh dan sholeha," tutur Marten.
Sementara itu Deddy Kadullah, Ketua Panitia juga Assisten I Setda Kota Gorontalo ungkapkan. Bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari mewujudkan visi misi Pemerintah Kota Gorontalo. Dimana kegiatan ini merupakan manifestasi kinerja para guru TPA/TPQ, di Kota Gorontalo berjumlah 345 orang.
"Tujuan kegiatan ini meningkatkan minat baca tulis al quran para santri santriwati. Dari sembilan kecamatan, masing-masing mengutus peserta dengan jumlah beragam. Diantaranya Kecamatan Kota Timur 252 orang, Kota Barat 263, Kota Utara 248, Kota Tengah 264, Kota Selatan 258, Sipatana 223, Dungingi 323. Kemudian Kecamatan Dumbo Raya 208 orang, dan terakhir Kecamatan Hulondalangi 198 orang," pungkas Deddy.
(atk)