Gejayan Memanggil Digelar Hari Ini di Yogyakarta, Tolak RUU Omnibus Law

Senin, 09 Maret 2020 - 10:11 WIB
Gejayan Memanggil Digelar...
Gejayan Memanggil Digelar Hari Ini di Yogyakarta, Tolak RUU Omnibus Law
A A A
SLEMAN - Aliansi Rakyat Bersatu (ARB) menggelar demonstrasi dengan tagar Gejayan Memanggil , Senin (9/3/2020). Demo yang bakal diikuti mahasiswa dan warga masyarakat itu untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja.

Sesuai dengan tagar yang dikampanyekan, #GejayanMemanggil akan digelar di sepanjang Jalan Gejayan (Jalan Affandi), Caturtunggal, Sleman, DIY mulai pukul 14.00 WIB. Tagar #GejayanMemanggil ramai diperbincangan di media sosial. Bahkan meme mengampanyekan aksi ini juga berseliweran sejak akhir pekan kemarin. (Baca juga: Gejayan Memanggil, Ribuan Mahasiswa Akhirnya Turun ke Jalan)

"Aku ramal nanti kita ketemu di Gejayan, #GEJAYANMEMANGGIL #GAGALKANOMNIBUSLAW," begitu kalimat dalam sebuah meme.

"Omnibus Law saja yang kita gagalkan...Cinta kita jangan," tulis meme lainnya. (Baca juga: Ini Alasan Massa Gelar Aksi Gerakan Gejayan Memanggil)
Gejayan Memanggil Digelar Hari Ini di Yogyakarta, Tolak RUU Omnibus Law

Humas ARB Yogyakarta, Kontra Tirano mengatakan, sudah waktunya menggelar aksi menolak Omnibus Law. Menurutnya, RUU "Sapu Jagad" ini tidak ada sosialisasi yang jelas dan rinci sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat dan kalangan buruh. "Kita harus turun ke jalan untuk menolak dan menggagalkan Omnibus Law," ujarnya Tirano.

Ketua Serikat Buruh Korwil DIY Dani Eko Wiyono mengatakan buruh bakal ikut serta dalam aksi #GejayanMemanggil. Dia yakin RUU Omnibus Law memang bakal menyusahkan buruh dan menguntungkan investor jika disahkan.

Dani menyatakan, alasan Pemerintah akan mengundang banyak investor masuk ke Indonesia itu tidak berimplikasi apa pun bagi buruh. Terlebih, ada wacana penghapusan penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), serta penghilangan pesangon, dan jaminan sosial bagi buruh. "Langkah yang paling tepat saat ini adalah melawan dengan suara rakyat suara," anggapnya.

RUU Omnibus Law dikritik oleh berbagai kalangan. Sejauh ini, naskah RUU Omnibus Law sudah diberikan pemerintah kepada DPR untuk dibahas lebih lanjut.
(shf)
Berita Terkait
Ini 11 Tuntutan Demonstran...
Ini 11 Tuntutan Demonstran dalam Aksi Gejayan Memanggil
Demo Gejayan Memanggil...
Demo Gejayan Memanggil Pecahkan 7 Gentong, Simbol Minta Pertolongan atas Rusaknya Demokrasi
Demo Gejayan Kembali...
Demo Gejayan Kembali Memanggil, Mahasiswa Yogyakarta Bentangkan Spanduk Kritisi Jokowi
Ikut Demonstrasi Gejayan...
Ikut Demonstrasi Gejayan Memanggil, Guru Besar UII Sebut Sekarang Musim Gugur Demokrasi
3 Anak-anak Jadi Tersangka...
3 Anak-anak Jadi Tersangka Kerusuhan di Yogyakarta
Universitas Ahmad Dahlan...
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta: Ada Mahasiswa Diamankan Polisi
Berita Terkini
Malam Ini Puncak Arus...
Malam Ini Puncak Arus Balik, ASDP Terapkan TBB di 6 Dermaga Bakauheni
14 menit yang lalu
Macet Horor di Pelabuhan...
Macet Horor di Pelabuhan Bakauheni, Kendaraan Antre 4 Km
19 menit yang lalu
56.331 Kendaraan Pemudik...
56.331 Kendaraan Pemudik Kembali ke Jakarta via Tol MBZ
30 menit yang lalu
Arus Balik, 578.579...
Arus Balik, 578.579 Pemudik Sumatera Belum Kembali ke Pulau Jawa
2 jam yang lalu
Penampakan Arus Balik...
Penampakan Arus Balik Kendaraan di Tol Cipularang Malam Ini
2 jam yang lalu
Puncak Arus Balik, Jalur...
Puncak Arus Balik, Jalur Arteri Pantura Cirebon Macet 6 Km
4 jam yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved