Hindari Polisi, Pendukung Bupati Waropen Rusak Fasilitas Pemerintah Lewat Belakang
A
A
A
WAROPEN - Kerusuhan di Waropen pecah, Jumat (6/3/2020) tadi pagi, pasca ditetapkannya Bupati Waropen Yeremias Beunei sebagai tersangka gratifikasi senilai Rp19 miliar oleh Kejati Papua.
Kapolres Waropen AKBP Suhandak dalam siaran persnya menyesalkan terjadinya pengerusakan beberapa gedung pemerintahan di Kabupaten Waropen, oleh sekeloompok masyarakat yang tidak terima atas penetapan tersangka Bupati Waropen, Yeremias Buinei.
Menurut Suhandak, bahwa setelah adanya informasi dibeberapa media termasuk media sosial yang memberitakan Bupati Waropen sebagai tersangka oleh Kejaksaann Tinggi Papua, pihaknya telah mengambil langkah-langkah pengamanan wilayah dengan berjaga-jaga dibeberapa titik rawan yang mungkin tidak diterima oleh pendukung Bupati Yermias.
"Sejak informasi ditetapkannya Bupati menjadi tersangka, anggota kami sudah disebarkan ke sejumlah titik untuk berjaga-jaga. Namun Kelompok masa ini membludak sekitar 2 kilometer, melalui belakang gunung," jelas Suhandak. (Baca: Tak Terima Bupatinya Tersangka, Massa Bakar Kantor Bupati Waropen).
Dijelaskan, dari aksi masa tersebut sejumlah fasilitas pemerintahan yang dirusak dan berdampak paling parah serta berupaya untuk dibakar yakni Kantor BPKAD dan Kantor Wakil Bupati. "Masa ini datang dari Distrik Wapoga dengan menggunakan kapal kayu atau jolor sekitar pukul 24:00 WIT bahkan ada juga yang menggunakan speed kecil," sebutnya.
Kapolres Waropen AKBP Suhandak dalam siaran persnya menyesalkan terjadinya pengerusakan beberapa gedung pemerintahan di Kabupaten Waropen, oleh sekeloompok masyarakat yang tidak terima atas penetapan tersangka Bupati Waropen, Yeremias Buinei.
Menurut Suhandak, bahwa setelah adanya informasi dibeberapa media termasuk media sosial yang memberitakan Bupati Waropen sebagai tersangka oleh Kejaksaann Tinggi Papua, pihaknya telah mengambil langkah-langkah pengamanan wilayah dengan berjaga-jaga dibeberapa titik rawan yang mungkin tidak diterima oleh pendukung Bupati Yermias.
"Sejak informasi ditetapkannya Bupati menjadi tersangka, anggota kami sudah disebarkan ke sejumlah titik untuk berjaga-jaga. Namun Kelompok masa ini membludak sekitar 2 kilometer, melalui belakang gunung," jelas Suhandak. (Baca: Tak Terima Bupatinya Tersangka, Massa Bakar Kantor Bupati Waropen).
Dijelaskan, dari aksi masa tersebut sejumlah fasilitas pemerintahan yang dirusak dan berdampak paling parah serta berupaya untuk dibakar yakni Kantor BPKAD dan Kantor Wakil Bupati. "Masa ini datang dari Distrik Wapoga dengan menggunakan kapal kayu atau jolor sekitar pukul 24:00 WIT bahkan ada juga yang menggunakan speed kecil," sebutnya.
(nag)