King Kobra Sepanjang 3 Meter Bersama 47 Telurnya Diamankan Warga
A
A
A
AGAM - King kobra betina sepanjang 3 meter yang sedang mengerami puluhan telurnya ditangkap di rumpun bambu belakang rumah warga Parak Jangguik, Jorong Gantiang Koto Tuo, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (5/3/2020). Evakuasi ular dan puluhan telur king kobra tersebut berlangsung dramatis dan menegangkan. (Baca: Hendak Wudu, Hartini Kaget Ada Ular Kobra Nangkring di Bak Kamar Mandi)
Sebelumnya warga Parak Jangguik, Jorong Gantiang Koto Tuo, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diresahkan dengan penampakan ular king kobra di rumpun bambu sekitar 20 meter di belakang rumah warga, Kamis siang (5/3/2020).
Untuk menangkap ular tersebut didatangkan pawang dari Reptil Animal Community, Komunitas B-Reptanic Bukittinggi. Saat didekati sang pawang king kobra ini sempat menghilang namun begitu terlihat kembali petugas berhasil menangkapnya tanpa perlawanan berarti.
Waldi petugas penangkap ular dari B-Reptanic menyebutkan, ular yang ditangkap berjenis kelamin betina. “Diperkirakan berumur empat tahun dengan panjang 3 meter,” kata dia.
Sementara warga setempat Naro Bungsu menyebutkan, ular diketahui keberadaannya pertamakali lima hari lalu.
Saat itu Naro Bungsu akan menebang bambu di tanah kebun belakang rumahnya. Namun dia melihat ada ular berukuran jumbo sedang melingkar di dekat bambu yang akan dia tebang. Naro pun membatalkan niatnya menebang bambu dan lari pulang.Kamis pagi (5/3/2020) Naro kembali melihat ular yang sama di tempat yang sama dan langsung melaporkan ke petugas penangkap Ular B-Reptanic.
Setelah berhasil menangkap king kobra betina warga dan petugas mencoba mencari king kobra jantan karena diperkirakan di lokasi ini masih ada satu ekor lagi pasangan dari ular yang telah ditangkap. Namun petugas dan warga hanya berhasil menemukan sebanyak 47 butir telur yang diduga kuat adalah telur king kobra yang ditangkap.
Penangkapan ular berbisa ini menyita perhatian warga sekitar karena tak menyangka ada ular besar dan berbisa di lingkungan mereka.
Warga baru terlhat tenang setelah petugas B-Reptanic memasukan ular dan telurnya ke dalam karung.
Menurut Waldi, ular tersebut dibawa ke sekretariat mereka di Kota Bukittinggi untuk dikarantina terlebih dahulu. "Di bagian tubuh king kobra terlihat luka karena warga sempat menembaknya dengan senapan angin. Kita berencana mengeluarkan peluru dari tubuh ular dalam dua hingga tiga hari ke depan," tandasnya.
Sebelumnya warga Parak Jangguik, Jorong Gantiang Koto Tuo, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diresahkan dengan penampakan ular king kobra di rumpun bambu sekitar 20 meter di belakang rumah warga, Kamis siang (5/3/2020).
Untuk menangkap ular tersebut didatangkan pawang dari Reptil Animal Community, Komunitas B-Reptanic Bukittinggi. Saat didekati sang pawang king kobra ini sempat menghilang namun begitu terlihat kembali petugas berhasil menangkapnya tanpa perlawanan berarti.
Waldi petugas penangkap ular dari B-Reptanic menyebutkan, ular yang ditangkap berjenis kelamin betina. “Diperkirakan berumur empat tahun dengan panjang 3 meter,” kata dia.
Sementara warga setempat Naro Bungsu menyebutkan, ular diketahui keberadaannya pertamakali lima hari lalu.
Saat itu Naro Bungsu akan menebang bambu di tanah kebun belakang rumahnya. Namun dia melihat ada ular berukuran jumbo sedang melingkar di dekat bambu yang akan dia tebang. Naro pun membatalkan niatnya menebang bambu dan lari pulang.Kamis pagi (5/3/2020) Naro kembali melihat ular yang sama di tempat yang sama dan langsung melaporkan ke petugas penangkap Ular B-Reptanic.
Setelah berhasil menangkap king kobra betina warga dan petugas mencoba mencari king kobra jantan karena diperkirakan di lokasi ini masih ada satu ekor lagi pasangan dari ular yang telah ditangkap. Namun petugas dan warga hanya berhasil menemukan sebanyak 47 butir telur yang diduga kuat adalah telur king kobra yang ditangkap.
Penangkapan ular berbisa ini menyita perhatian warga sekitar karena tak menyangka ada ular besar dan berbisa di lingkungan mereka.
Warga baru terlhat tenang setelah petugas B-Reptanic memasukan ular dan telurnya ke dalam karung.
Menurut Waldi, ular tersebut dibawa ke sekretariat mereka di Kota Bukittinggi untuk dikarantina terlebih dahulu. "Di bagian tubuh king kobra terlihat luka karena warga sempat menembaknya dengan senapan angin. Kita berencana mengeluarkan peluru dari tubuh ular dalam dua hingga tiga hari ke depan," tandasnya.
(sms)