Ribuan Pupuk Cair Ditemukan di Kantor Desa Srigeni, Diduga Tak Disalurkan

Selasa, 18 Februari 2020 - 13:35 WIB
Ribuan Pupuk Cair Ditemukan di Kantor Desa Srigeni, Diduga Tak Disalurkan
Ribuan Pupuk Cair Ditemukan di Kantor Desa Srigeni, Diduga Tak Disalurkan
A A A
KAYUAGUNG - Ribuan botol pupuk cair kemasan 1 liter ditemukan warga menumpuk di gudang Kantor Desa Srigeni, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Pupuk organik merk DSC dan Beka dalam kemasan puluhan kardus tak bertuan ini, ditemukan penduduk disaat hendak membersihkan kantor desa bersama warga lainnya pada Minggu 16 Februari 2020.

DA, warga sekitar mengatakan, dia bersama warga lainnya yang pertama kali menemukan ratusan kotak pupuk cair tersebut. (Baca: Tanggapi Isu Kelangkaan Pupuk, Kementan: Pupuk 2020 Cukup)

“Kita kaget juga ketika masuk gudang banyak terlihat tumpukan kardus yang ternyata itu jenis pupuk cair. Tapi kami tak tahu pemiiknya siapa,” ucapnya, Selasa (18/2/2020 )

Menurut pria paruh baya ini, ribuan botol pupuk cair tersebut diduga sengaja ditimbun digudang oleh Kepala Desa (Kades) TF, yang saat ini tak lagi menjabat.

TF sendiri kalah oleh Abdullah Kadir M Nur dalam ajang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, beberapa waktu lalu.

Namun, dia mengaku tak mengerti mengapa ratusan dus pupuk hanya dibiarkan saja, tanpa digunakan dan hanya menumpuk di gudang seperti itu.

“Sayang sekali, pupuk segitu banyak cuma dibiarkan menumpuk di gudang. Kalau dibagikan ke petani pasti banyak manfaatnya,” ujarnya.

Kades Srigeni Abdullah Kadir M Nur membenarkan temuan ratusan botol pupuk cair tersebut.
Menurut kades yang baru dilantik beberapa hari lalu ini, pupuk tersebut ditemukan saat gudang yang hendak dibersihkan warga.

“Setelah pelantikan kades kemarin, saya bersama warga bergotong-royong untuk bersih-bersih, termasuk gudang dan kantor desa,” katanya.

Terkait pemilik pupuk itu sendiri, dia mengaku juga tengah mencari kejelasan terkait kepemilikan maupun status pupuk itu sendiri.

Karena penting dilakukan untuk pelaksanaan inventarisasi aset desa setempat. Kadir mengaku heran dengan kondisi kantor desa, yang tak didapati fasilitas meja dan kursi layaknya kantor pada umumnya.

Namun atas temuan ini, dia mengaku tetap berbaik sangka, termasuk mencari tahu secara rinci persoalan pupuk yang diperkirakan telah lama disimpan di gudang.

Disinggung pupuk yang diduga sengaja ditimbun mantan kades RF, dia tak mau berspekulasi sebelum mendapati kejelasan status pupuk itu sendiri.

“Saat serah terima jabatan bersama kades lama, tidak ada pembahasan terkait keberadaan pupuk itu. Tetapi, sejauh ini masih kita inventarisir. Kalau pupuk tersebut memang hak masyarakat petani, seharusnya dibagikan bukan malah disimpan,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7149 seconds (0.1#10.140)