Dinas Kesehatan Banten Rekrut 200 Tenaga Kesehatan untuk Penugasan Khusus
A
A
A
SERANG - Provinsi Banten kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 470 orang hingga 2022 mendatang. Pada tahun ini, Pemprov Banten akan merekrut 200 tenaga kesehatan untuk penugasan khusus yang akan di sebar di seluruh Banten.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, peserta yang mendaftar untuk penugasan khusus awalnya mencapai 1553 peserta, yang kemudian di seleksi dari pemberkasan yang mereka lakukan. Ternyata yang lolos mencapai 699, kemudian selanjutnya diseleksi untuk tahapan psikotes dan wawancara dan hasilnya Dinkes mengudang sebanyak 393 peserta.
"Psikotes dan wawancara di selenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten di Politekes Banten di Kota Tangerang dari Sabtu (15/2/2020) dan Minggu (16/2/2020)," katanya.
Untuk memudahkan penyelenggaran psikotes dan wawancara, panitia membagi menjadi dua tahap, yakni tangal 15 dan 16 Februari. Tahap pertama peserta yang kami undang mencapai 186 orang, namun yang hadir hanya 139 orang."Sementara untuk hari kedua, peserta yang di undang sebanyak 177 peserta," tuturnya.
Menurut Ati, kebutuhan tenaga kesehatan sampai dengan 2022 mencapai 470. Untuk tahun ini, pihaknya akan membuka dua tahapan seleksi. Tahap pertama, pihaknya akan merekrut 200 tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan 6 kategori tenaga kesehatan seperti dokter umum, gigi, analis, kefarmasian, kesehatan masyrakat, dan juga tenaga gizi.
"Provinsi Banten mempunyai 243 puskesmas, kemudian kami data berapa puskesmas yang belum memiliki tenaga kesehatan sesuai akreditasi atau standr minimal pelayanan yang ada di puskesmas tersebut, setelah kami data jumlahnya mencapai 473, kami harapkan 473 itu dapat dipenuhi di 2020 ini," katanya.
Diketahui, perekrutan tenaga khusus tersebut merupakan arahan Gubernur Banten Wahidin Halim juga Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy sebagai upaya mewujudkan program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2017-2022, khususnya untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Banten
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana dari Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran Gede Putu Pustaka Eka mengatakan, tes ini untuk melihat bagaimana potensi yang bersangkutan untuk menjadi tenaga kesehatan penugasan khusus di puskesmas seluruh Provinsi Banten.
"Kami akan buat profile khusus terhadap pribadi -pribadi ini cocok atau tidak, serta di sarankan atau tidak untuk penugasan tersebut. Karena itu, mereka harus maksimal untuk mengerjakannya hari ini," tuturnya.
Ia mengatakan untuk peserta yang tidak hadir pada psikotes hari ini, sesuai kesepakatan pihaknya dan Dinkes Banten, jika yang bersangkutan tidak konfirmasi terlebih dahulu maka otomatis peserta tersebut gugur.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, peserta yang mendaftar untuk penugasan khusus awalnya mencapai 1553 peserta, yang kemudian di seleksi dari pemberkasan yang mereka lakukan. Ternyata yang lolos mencapai 699, kemudian selanjutnya diseleksi untuk tahapan psikotes dan wawancara dan hasilnya Dinkes mengudang sebanyak 393 peserta.
"Psikotes dan wawancara di selenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten di Politekes Banten di Kota Tangerang dari Sabtu (15/2/2020) dan Minggu (16/2/2020)," katanya.
Untuk memudahkan penyelenggaran psikotes dan wawancara, panitia membagi menjadi dua tahap, yakni tangal 15 dan 16 Februari. Tahap pertama peserta yang kami undang mencapai 186 orang, namun yang hadir hanya 139 orang."Sementara untuk hari kedua, peserta yang di undang sebanyak 177 peserta," tuturnya.
Menurut Ati, kebutuhan tenaga kesehatan sampai dengan 2022 mencapai 470. Untuk tahun ini, pihaknya akan membuka dua tahapan seleksi. Tahap pertama, pihaknya akan merekrut 200 tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan 6 kategori tenaga kesehatan seperti dokter umum, gigi, analis, kefarmasian, kesehatan masyrakat, dan juga tenaga gizi.
"Provinsi Banten mempunyai 243 puskesmas, kemudian kami data berapa puskesmas yang belum memiliki tenaga kesehatan sesuai akreditasi atau standr minimal pelayanan yang ada di puskesmas tersebut, setelah kami data jumlahnya mencapai 473, kami harapkan 473 itu dapat dipenuhi di 2020 ini," katanya.
Diketahui, perekrutan tenaga khusus tersebut merupakan arahan Gubernur Banten Wahidin Halim juga Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy sebagai upaya mewujudkan program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2017-2022, khususnya untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Banten
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana dari Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran Gede Putu Pustaka Eka mengatakan, tes ini untuk melihat bagaimana potensi yang bersangkutan untuk menjadi tenaga kesehatan penugasan khusus di puskesmas seluruh Provinsi Banten.
"Kami akan buat profile khusus terhadap pribadi -pribadi ini cocok atau tidak, serta di sarankan atau tidak untuk penugasan tersebut. Karena itu, mereka harus maksimal untuk mengerjakannya hari ini," tuturnya.
Ia mengatakan untuk peserta yang tidak hadir pada psikotes hari ini, sesuai kesepakatan pihaknya dan Dinkes Banten, jika yang bersangkutan tidak konfirmasi terlebih dahulu maka otomatis peserta tersebut gugur.
(zil)