Dukung Program Kedaulatan Pangan, SHS-Inkopad Bantu Petani Subang
A
A
A
SUBANG - Menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri BUMN dengan Panglima TNI dalam rangka Kedaulatan Pangan yang terjalin sejak 2018 lalu, PT Sang Hyang Seri (SHS) selaku BUMN yang bergerak di bidang pertanian, menggelar sosialisasi bersama Induk Koperasi Kartika TNI Angkatan Darat (Inkopad), kepada para mitra petaninya di Wisma PT SHS Sukamandi-Ciasem, Kabupaten Subang.
Kegiatan itu dihadiri Direktur Operasi (DirOp) PT SHS, puluhan petani PT SHS Sukamandi dan pengurus Inkopad. Sosialisasi membahas situasi dan kondisi pertanian PT SHS Sukamandi-Subang sebagai area pertanian yang dikerjasamakan tersebut. Pertanian PT SHS Sukamandi-Subang berada di area sawah seluas 3.160 hektare yang akan dikerjasamakan.
“Dalam rangka ikut serta mensukseskan program pemerintah kedaulatan pangan, maka PT SHS akan meningkatkan produktivitas dan kuwalitas benih padi yang akan disalurkan melalui Kementerian Pertanian untuk bantuan benih kepada petani di daerah. Sehunungan dengan hal tersebut PT SHS bekerjasama dengan Inkopad, terutama dalam hal permodalan dan pengamanan untuk mendapatkan calon benih yang dihasilkan oleh para Petani binaan PT SHS,” ujar DirOp PT SHS Rahmat Hidayat.
Dalam hal jenis varietas benih yang akan ditanam, Rahmat memastikan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian mengenai varietas apa saja yang dibutuhkan di daerah-daerah. "Itu yang akan kami tanam untuk memenuhi kebutuhan petani,” jelasnya.
Rahmat Hidayat berharap dengan kerja sama ini ke depan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas mutu Gabah Kering Petani (GKP) calon benih dengan daya tumbuh yang sekarang 80%. "Kita akan coba tingkatkan menjadi 90%, sehingga kita mempunyai benih premium,” pungkasnya.
Sementara, Bagian Hukum Inkopad, Mayor Simpayung, menyebutkan, kerja sama ini dilakukan karena ada kesulitan dari PT SHS dalam bidang finansial pembelian gabah petani. "Maka, kita coba mendukung itu, agar SHS bisa beli gabah petani dan menyalurkannya ke Kementan,” ungkapnya.
Aktivis petani, Santoso Hamzah, yang juga turut hadir dalam rapat sosialisasi MoU tersebut mengatakan menyambut baik kerja sama antara PT SHS dan Inkopad. Namun dia memberikan catatan penting, yakni adanya kepastian pembayaran GKP pasca panen, Kemudian, ada selisih harga terkait harga GKP calon benih dengan benih konsumsi, agar memenuhi rasa keadilan ekonomi.
"Itu yang harus menjadi dasar kuat kerja samanya. Terkait perawatan padi, petani sudah punya cara sendiri,” terangnya.
Kegiatan itu dihadiri Direktur Operasi (DirOp) PT SHS, puluhan petani PT SHS Sukamandi dan pengurus Inkopad. Sosialisasi membahas situasi dan kondisi pertanian PT SHS Sukamandi-Subang sebagai area pertanian yang dikerjasamakan tersebut. Pertanian PT SHS Sukamandi-Subang berada di area sawah seluas 3.160 hektare yang akan dikerjasamakan.
“Dalam rangka ikut serta mensukseskan program pemerintah kedaulatan pangan, maka PT SHS akan meningkatkan produktivitas dan kuwalitas benih padi yang akan disalurkan melalui Kementerian Pertanian untuk bantuan benih kepada petani di daerah. Sehunungan dengan hal tersebut PT SHS bekerjasama dengan Inkopad, terutama dalam hal permodalan dan pengamanan untuk mendapatkan calon benih yang dihasilkan oleh para Petani binaan PT SHS,” ujar DirOp PT SHS Rahmat Hidayat.
Dalam hal jenis varietas benih yang akan ditanam, Rahmat memastikan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian mengenai varietas apa saja yang dibutuhkan di daerah-daerah. "Itu yang akan kami tanam untuk memenuhi kebutuhan petani,” jelasnya.
Rahmat Hidayat berharap dengan kerja sama ini ke depan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas mutu Gabah Kering Petani (GKP) calon benih dengan daya tumbuh yang sekarang 80%. "Kita akan coba tingkatkan menjadi 90%, sehingga kita mempunyai benih premium,” pungkasnya.
Sementara, Bagian Hukum Inkopad, Mayor Simpayung, menyebutkan, kerja sama ini dilakukan karena ada kesulitan dari PT SHS dalam bidang finansial pembelian gabah petani. "Maka, kita coba mendukung itu, agar SHS bisa beli gabah petani dan menyalurkannya ke Kementan,” ungkapnya.
Aktivis petani, Santoso Hamzah, yang juga turut hadir dalam rapat sosialisasi MoU tersebut mengatakan menyambut baik kerja sama antara PT SHS dan Inkopad. Namun dia memberikan catatan penting, yakni adanya kepastian pembayaran GKP pasca panen, Kemudian, ada selisih harga terkait harga GKP calon benih dengan benih konsumsi, agar memenuhi rasa keadilan ekonomi.
"Itu yang harus menjadi dasar kuat kerja samanya. Terkait perawatan padi, petani sudah punya cara sendiri,” terangnya.
(thm)