Proyek Jalan Tol Padang - Sicincin Diduga Gunakan Tanah Hitam untuk Pengurukan

Jum'at, 14 Februari 2020 - 01:02 WIB
Proyek Jalan Tol Padang - Sicincin Diduga Gunakan Tanah Hitam untuk Pengurukan
Proyek Jalan Tol Padang - Sicincin Diduga Gunakan Tanah Hitam untuk Pengurukan
A A A
PADANGPARIAMAN - Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Pekanbaru-Padang seksi I (Padang-Sicincin) di Padangpariaman, Sumatera Barat diduga menggunakan material tanah hitam dan batu-batu besar untuk pengurukan (landfill) jalan tol. Hal ini nampak dalam foto-foto yang beredar dan diterima redaksi SINDOnews, Kamis (13/2/2020). Penggunaan material yang diduga tak sesuai spesifikasi teknis ini terlihat di STA 3,4 sampai 3,8 dimana tanah hitam dan batu-batu besar digunakan untuk pengurukan jalan tol tersebut. Padahal tanah hitam itu tidak masuk dalam spesifikasi teknis dan tidak boleh untuk pengurukan jalan tol di posisi main road.

Namun Project Director Hutama Karya Ruas Jalan Tol Padang-Sicincin Ramos Pardede mengatakan, bahwa tanah hitam tersebut hanya digunakan untuk jalan kerja bukan untuk pengurukan jalan tol. (Baca: Alat Berat Proyek Jalan Tol Padang Sicincin Rusak Lahan Pertanian Warga)

"Berdasarkan info di lapangan mereka (pekerja) memang akui ada yang bawa tanah hitam tersebut karena stok tanah memang jauh di dapat di daerah tersebut. Tapi tanah tersebut hanya digunakan untuk jalan kerja bukan jalan tol," kilahnya.

Untuk pembangunan jalan tol, kata Ramos Pardede, memang pengawasannya lebih ketat dari jalan biasa. "Namun kita akan mengecek kebenaran info tersebut dengan pengecekan laboratorium dan akan segera diketahui hasilnya," kata Ramos Pardede.

Seperti diketahui ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang seksi I (Padang-Sicincin) akan dibangun sepanjang 36,15 kilometer. Pembangunannya dilakukan oleh PT Hutama Karya lewat PT Hutama Karya Jalan Tol (HKJT) dengan anak perusahaan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI). Sementara untuk pengurukan (landfill) jalan tol tersebut di subkontrakkan kepada PT Catur Putra Manunggal (CPM).
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5976 seconds (0.1#10.140)