Kerja Keras Mulyadi Tingkatkan Pendidikan Sumbar Berbuah Politeknik Pelayaran
A
A
A
PADANG - Mungkin tak ada yang menyangka jika satu di antara dua sekolah tinggi vokasi khusus pelayaran di Sumatera Barat (Sumbar), Politeknik Pelayaran Sumbar, merupakan hasil jerih payah dari satu di antara sosok yang dahulu pernah menjadi konsultan hukum bidang lingkungan Mulyadi. (Baca: Kiat Anggota DPR RI Mulyadi soal Gagasan Baru untuk Bangun Sumbar)
Sambil tersenyum hangat, Mulyadi menceritakan bagaimana di periode awal dia menjabat sebagai anggota DPR RI dirinya sukses meyakinkan sejumlah mitra kerjanya, dan Kementerian Perhubungan kala itu.
"Ketika masih menjadi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, mitra kerja kami Kementerian Perhubungan dan programnya ingin membuka dua Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP), tapi belum diputuskan lokasinya," kata pria yang sempat menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu.
Meski harus bersusah payah bersaing dengan anggota DPR RI dari daerah lainnya untuk membantu program pendidikan pemerintah pusat, dia menambahkan, keinginan kuat memajukan sumber daya manusia di Sumbar membawa dirinya bekerja keras demi mewujudkan pendidikan berbasis kompetensi itu dibangun di tanah kelahirannya.
"Karena hanya dua yang akan ditambah pada periode itu. Alhamdulillah, kita dapat satu. Ini kepuasan kita juga, sebuah kerja keras yang kita lakukan memberikan banyak hasil positif untuk warga Sumbar," paparnya.
Seperti diketahui, Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Kabupaten Padang Pariaman saat ini berganti nama menjadi Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, dan diresmikan penggunaannya oleh Menteri Perhubungan saat itu Budi Karya Sumadi, Februari 2018 lalu.
Dengan lahan seluas 37,175 ha serta menghabiskan anggaran total mencapai Rp21 triliun, kampus yang baru saja merayakan hari jadi tahun keduanya itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik serta menghasilkan lulusan pelayaran asal Indonesia dengan tingkat kemampuan yang diakui menurut standar internasional.
"Pendidikan masyarakat kita sangat penting. Bagi saya, sektor pendidikan harus lebih diperhatikan lagi sebagai salah satu upaya untuk memajukan Sumbar," tandas bakal calon Gubernur Sumbar periode 2021 - 2024 tersebut.
Sambil tersenyum hangat, Mulyadi menceritakan bagaimana di periode awal dia menjabat sebagai anggota DPR RI dirinya sukses meyakinkan sejumlah mitra kerjanya, dan Kementerian Perhubungan kala itu.
"Ketika masih menjadi Wakil Ketua Komisi V DPR RI, mitra kerja kami Kementerian Perhubungan dan programnya ingin membuka dua Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP), tapi belum diputuskan lokasinya," kata pria yang sempat menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu.
Meski harus bersusah payah bersaing dengan anggota DPR RI dari daerah lainnya untuk membantu program pendidikan pemerintah pusat, dia menambahkan, keinginan kuat memajukan sumber daya manusia di Sumbar membawa dirinya bekerja keras demi mewujudkan pendidikan berbasis kompetensi itu dibangun di tanah kelahirannya.
"Karena hanya dua yang akan ditambah pada periode itu. Alhamdulillah, kita dapat satu. Ini kepuasan kita juga, sebuah kerja keras yang kita lakukan memberikan banyak hasil positif untuk warga Sumbar," paparnya.
Seperti diketahui, Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Kabupaten Padang Pariaman saat ini berganti nama menjadi Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, dan diresmikan penggunaannya oleh Menteri Perhubungan saat itu Budi Karya Sumadi, Februari 2018 lalu.
Dengan lahan seluas 37,175 ha serta menghabiskan anggaran total mencapai Rp21 triliun, kampus yang baru saja merayakan hari jadi tahun keduanya itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik serta menghasilkan lulusan pelayaran asal Indonesia dengan tingkat kemampuan yang diakui menurut standar internasional.
"Pendidikan masyarakat kita sangat penting. Bagi saya, sektor pendidikan harus lebih diperhatikan lagi sebagai salah satu upaya untuk memajukan Sumbar," tandas bakal calon Gubernur Sumbar periode 2021 - 2024 tersebut.
(sms)