Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemprov Sumut Bentuk Timsus

Sabtu, 08 Februari 2020 - 02:19 WIB
Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemprov Sumut Bentuk Timsus
Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Pemprov Sumut Bentuk Timsus
A A A
MEDAN - Tim Khusus Kesiapsiagaan Penyebaran Virus Corona (n-CoV) Sumatera Utara (Sumut) merespons wabah yang sudah berstatus darurat global ini. Tim khusus yang dibentuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengumpulkan seluruh Rumah Sakit Umum (RSU) yang ada di Sumut untuk memperkuat koordinasi dan menyatukan langkah sehingga siap dan siaga menanggapi wabah yang meresahkan dunia ini.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan sebagai Ketua Tim mengatakan pentingnya seluruh RSU yang ada di Sumut satu bahasa, satu pandangan dan satu gerak langkah menanggapi penyebaran virus corona. Dengan begitu, tidak akan ada kesalahan merespons n-CoV atau gagap menanggapi virus ini.

"Pak Gubernur sangat serius terkait penyebaran virus ini. Beliau langsung memerintahkan untuk membentuk tim khusus menanggapi n-CoV. Sekarang kita perlu koordinasi yang kuat dalam memberikan informasi cepat, sehingga tidak ada kegagapan atau kesalahan bertindak," terang Alwi pada pertemuan Koordinasi Kesiapsiagaan menghadapi penyebaran n-CoV di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat 7 Februari 2020.

Alwi juga tidak ingin fasilitas-fasilitas kesehatan membuat masyarakat resah dengan merespons berlebihan pasien dengan dugaan terjangkit virus corona, karena akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Kita tidak ingin membuat masyarakat resah. Apabila ada yang diduga terjangkit virus n-CoV maka koordinasikan kepada kami, Dinas Kesehatan Sumut dan Tim PINERE (Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging) RSUP Haji Adam Malik. Jangan mengumumkan atau mengatakan ke publik ada pasien yang diduga n-CoV, apalagi mengatakan pasien tersebut positif n-CoV, sebelum ada kepastian. Biar kami yang mengumumkan hal tersebut," tegas Alwi.

Ciri-ciri orang yang terjangkit n-CoV berdasarkan pedoman Kesiapsiagaan menghadapi Infeksi Novel Coronavirus dari Kementerian Kesehatan RI antara lain deman 38 derajat atau memiliki riwayat deman, batuk/pilek, nyeri tenggorokan, pnemonia ringan hingga berat.

Namun, menurut Tim Penanganan Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa dan PINERE RSUP H Adam Malik Medan, Ade Ramaini, hal lain yang paling penting diperhatikan adalah riwayat perjalanan pasien.

"Singapura memang daerah yang terjangkit virus corona, tetapi bila aktivitas pasien hanya ke mall, jalan-jalan atau ke rumah saudaranya ini sangat kecil kemungkinan dia terjangkit. Kecuali dia ke RS tempat perawatan pasien terjangkit corona virus atau petugas kesehatannya atau PRT yang bosnya terjangkit. Jadi saya berharap dokter yang bertanggung jawab lebih detail menanyakan soal ini," tutur Ade.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Medan, Priagung Adhi Bawono mengatakan Indonesia sudah melakukan persiapan penyebaran virus corona bahkan sudah memprediksi adanya wabah global yang akan menyerang manusia. Khusus untuk penyebaran n-CoV pemerintah sudah mengeluarkan beberapa peraturan seperti UU dan juga surat edaran.

"Kita sudah memprediksikan adanya wabah jauh sebelum n-CoV. Karena sudah beberapa kali terjadi seperti SARS dan MERS. Tetapi sekarang kita juga mengeluarkan peraturan seperti UU Nomor 6 Tahun 2018, Surat Edaran Dirjen P2P Nomor SR.0364/II/55/2020 dan HK.02.02/II/329/2020. Jadi kita sudah punya pedoman," papar Priagung.

Per tanggal 6 Februari 2020 menurut laporan WHO ada total 28.276 kasus corona virus di seluruh dunia dari 25 negara (termasuk Tiongkok). Sedangkan Indonesia sendiri masih belum terdapat kasus positif virus corona walau negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam dan Kamboja memiliki kasus positif corona virus.

Priagung berharap Indonesia khususnya Sumut tetap bekerja keras untuk mencegah virus ini masuk dan bila masuk sudah tahu apa yang harus dilakukan.

"Sampai detik ini belum ada laporan kasus positif corona virus di Sumut dan Indonesia. Tentu saja kita mengharapkan tidak ada kasus sampai wabah ini selesai. Namun, bila ada kita juga harus sudah siap menanganinya. Untuk itulah kita berkumpul di sini. Jadi, kuncinya adalah koordinasi yang kuat," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3816 seconds (0.1#10.140)