Korban Banjir di Jombang Keluhkan Telatnya Bantuan Makanan

Rabu, 05 Februari 2020 - 12:36 WIB
Korban Banjir di Jombang...
Korban Banjir di Jombang Keluhkan Telatnya Bantuan Makanan
A A A
JOMBANG - Banjir yang merendam Desa Jombok dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, membuat aktivitas warga lumpuh. Bahkan untuk memasak pun, warga kesulitan lantaran rumah mereka terendam air.

Ironisnya, bantuan makanan siap saji yang diharapkan warga korban banjir tak kunjung datang. Hingga pukul 11.00 WIB, belum juga ada bantuan makanan yang bisa dikonsumsi. Warga pun terpaksa bertahan dengan makanan seadanya.

Salah seorang warga, Dusun Beluk, Desa Jombok, Deby Sulistyo mengungkapkan, hingga pukul 11.00 WIB, ia dan korban banjir lainnya belum menerima bantuan makanan siap saji dari Pemkab Jombang. Padahal, bantuan makanan itu sudah diharapkan warga sedari pagi.

"Sampai saat ini belum ada bantuan (makanan siap saji). Padahal warga sangat membutuhkan. Sebab, mayoritas tidak bisa masak. Karena dapur rumah warga terendam banjir," kata Deby saat ditemui SINDOnews, Rabu (5/2/2020).

Deby menuturkan, banjir sudah merendam rumah warga sejak Minggu (2/2/2020). Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Jombang) baru menyalurkan bantuan makanan siap saji, pada Selasa (4/2/2020). Itu pun, hanya sebungkus makanan siap saji dan air mineral.

"Baru kemarin sore dapat nasi bungkus, sama air mineral. Air bersih juga sudah dapat, kemarin sore ada tangki yang membawa ke sini. Warga akhirnya mengambil air bersih dari situ," terang pemuda berusia 21 tahun ini.

Deby berharap, Pemkab Jombang, bisa lebih cepat menyalurkan bantuan makanan siap saji ke para korban banjir. Selain itu, ada langkah pasti yang dilakukan Pemkab Jombang untuk menyelesaikan masalah banjir tahunan yang selalu merendam rumah warga setiap musim penghujan ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dapur Umum (DU) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jombang, Hidaya, tak menampik jika makanan siap saji baru sekali diberikan kepada para korban banjir di Desa Jombok dan Desa Blimbing. Lantaran DU sendiri baru mulai diaktifkan pada Selasa (4/2/2020) sore.

"Dapur Umum kita buka mulai kemarin. Kami bekerja sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), bagimana kita harus membuka dapur umum juga ada perintah. Kapasitas kami di sini hanya seorang relawan kemanusiaan," kata Hidayat saat ditemui di lokasi Dapur Umum di halaman Balai Desa Jombok.

Menurut Hidayat, pasca adanya intruksi dari pemangku kebijakan dalam hal ini Dinsos Kabupaten Jombang, relawan Tagana Jombang langsung melakukan kajian. Hasilnya memang diperlukan adanya dapur umum guna membantu kebutuhan makanan warga korban banjir.

Dalam sehari, lanjut Hidayat, Dapur Umum Dinsos Jombang menyediakan sekitar 818 bungkus makanan siap saji. Makanan tersebut dibagikan kepada warga korban banjir sebanyak dua kali, dengan durasi waktu pagi dan sore hari. Hal itu sesuai dengan SOP tanggap darurat bencana.

"Sehari sekitar 1.636 bungkus untuk dua kali makan sesuai dengan standart penanganan bencana. Dapur umum ini berdiri sampai dicabut masa tanggap darurat," tandas Hidayat.

Pantauan SINDOnews di lokasi dapur umum, hingga pukul 10.00 WIB, sejumlah relawan Tagana masih mempersiapkan makanan bagi korban banjir. Dibantu petugas Program Keluarga Harapan (PKH), mereka terlihat menyiapkan nasi bungkus dengan menu lauk tahu, tempe, serta sambal.

Sementara warga korban banjir sendiri, baru menerima makanan siap saji sekira pukul 11.32 WIB. Beberapa relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang dan BPBD Jawa Timur (Jatim) terlihat mulai membagikan nasi bungkus kepada warga korban banjir.

Untuk diketahui banjir ratusan rumah warga di Desa Jombok dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang terendam banjir. Ini disebabkan meluapnya avur sungai Watudakon. Banjir ini sudah menggenangi rumah warga sejak Minggu (2/2/2020).

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang tercacat, ada sebanyak 445 Kepala Keluarga (KK) di dua desa yang terdampak banjir luapan sungai avur Watudakon. Rinciannya, 285 KK di Desa Jombok dan 160 KK di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben.

BPBD Jombang memprediksi, banjir masih akan menggenangi rumah warga hingga beberapa hari kedepan. Prediksi itu berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Surabaya yang memperkirakan, curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem masih akan melanda wilayah Jombang.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0947 seconds (0.1#10.140)