Gus Sholah Wafat, Lantunan Doa Menggema di Penjuru Kota Santri

Senin, 03 Februari 2020 - 04:37 WIB
Gus Sholah Wafat, Lantunan Doa Menggema di Penjuru Kota Santri
Gus Sholah Wafat, Lantunan Doa Menggema di Penjuru Kota Santri
A A A
JOMBANG - Lantunan ayat suci Alquran menggema di seluruh penjuru Kota Santri. Pasca kabar mangkatnya Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid, Minggu (2/2/2020) malam.

Gus Sholah wafat saat menjalani perawatan medis di RS Harapan Kita, Jakarta sekira pukul 20.55 WIB. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari itu, rencananya akan dikebumikan di Kompleks Pemakaman Keluarga Pesantren Tebuireng. (Baca juga: Gus Sholah Wafat )

Suasana haru langsung menyelimuti Pesantren Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Ratusan santri nampak mulai memadati masjid dan area makam keluarga pesantren. Lantunan ayat suci Alquran terucap lirih dari bibir-bibir mereka.

Gus Sholah merupakan sosok kiai kharismatik. Baik di mata para santri maupun pengurus pesantren. Tak heran jika wafatnya Gus Sholah, menjadi duka tersendiri bagi para santri Tebuireng. Hingga dini hari, mereka tak henti melantunkan doa untuk sang kiai panutan.

"Beliau tidak hanya sekadar kiai, namun juga sebagai panutan kami para santri. Kami sangat kehilangan," ujar Azizi, salah satu santri Pesantren Tebuireng, Jombang, kepada SINDOnews, Senin (3/2/2020).

Tak hanya di mata para santri, bagi sanak famili, Gus Sholah merupakan sosok yang sangat baik. Ia juga dikenal sebagai sosok yang selama ini getol membesarkan Pesantren Tebuireng. Pemikiran Gus Sholah untuk memajukan pesantren selama ini, membuat Pesantren Tebuireng kian disegani.

"Beliau selama ini lebih menekankan proses manajemen sebuah pesantren. Kharisma iya, tapi juga beliau menambahkan lagi dengan faktor manajemen. Itu mungkin yang menjadi salah satu beliau modal mengembangkan pesantren hingga sebesar ini," ungkap KH Muhammad Irfan Yusuf, sepupu Gus Sholah.

Kiai yang akrap disapa Gus Irfan ini menuturkan, adik kandung Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu sudah cukup lama bermasalah dengan kesehatan jantungnya. Menurutnya, Gus Sholah juga pernah mengalami sakit jantung sehingga harus menjalani operasi pemasangan ring jantung.

"Memang kondisi (kesehatannya) naik turun. Dua minggu yang lalau beliau ada tindakan di jantungnya, tabulasi namanya. Tapi alhamdulillah sudah berhasil dengan baik, dan beliau juga sudah pulang ke rumah," tutur Gus Irfan.

Akan tetapi, sekira 10 hari pasca menjalani perawatan medis, Gus Sholah kembali mengeluhkan kondisi jantungnya. Sehingga, membuat mantan anggota MPR RI pada awal era Reformasi itu harus kembali menjalani perawatan medis di RS Harapan Kita, Jakarta.

"Beliau merasakan jantungnya terasa lemas. Hari Jumat (31/1) kemarin dokter di RS Harapan Kita, melakukan tindakan untuk melihat gimana kondisi jantungnya. Pasca operasi itu beliau drop sampai tadi sore, dan jam 20.55 WIB tadi beliau meninggal," terangnya.

Rencananya jenazah Gus Sholah akan dikebumikan di Komplek Pemkaman Keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang. Jenazah Gus Sholah akan diberangkatkan dari Jakarta sekira pukul 10.00 WIB dan diperkirakan tiba di Surabaya sekira pukul 13.00 WIB. (Baca juga: Gus Sholah Tutup Usia, Gubernur Khofifah Sampaikan Belasungkawa Mendalam )

"Jadwal sementara rombongan dari Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan pesawat Herkules. Pesawat Herkules tidak bisa cepat, kira-kira pukul 1-2 baru sampai di sini. Sekarang ini anak-anak masih mengaji, tapi ada juga yang menyiapkan tempat untuk pemakamannya nanti," tandas Gus Irfan.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8019 seconds (0.1#10.140)