DPRD Kobar Desak Pemkab Evaluasi Program Pembagian Seragam Gratis
A
A
A
KOTA WARINGIN BARAT - Polemik pembagian seragam gratis yang diprogramkan Pemkab Kotawringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), menemukan banyak kendala di lapangan. Untuk itu, DPRD Kobar mendesak di tahun ini pembagian seragam gratis dievaluasi.
Wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin mendesak Pemkab Kobar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar, untuk mengevaluasi program pemberian seragam gratis kepada anak didik.
Menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, sejak diluncurkannya program seragam gratis ini selalu terjadi masalah pendistribusian karena menjadi keluhan masyarakat.
“Kami harapkan pendistribusian seragam gratis ini jangan sampai terlambat, sehingga orangtua murid tetap membeli seragam. Padahal program seragam gratis ini tujuannya untuk meringankan beban orangtua murid. Namun jika pendistribusiannya selalu terlambat maka program ini tidak memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Mulyadin, Sabtu (1/2/2020).
Ia melanjutkan, sebab program seragam gratis sangat berarti bagi keluarga yang tidak mampu. Mulyadin berharap sistem pelelangannya diubah, sehingga begitu tahun ajaran baru di mulai maka semua murid baru bisa menerima seragam gratis tepat waktu.
“Kalau masalah data murid dari keluarga tidak mampu, saya yakin pihak sekolah telah memiliki pada saat pendaftaran di mulai, dan segara data itu serahkan kepada Dikbud Kobar,” tandasnya.
Wakil Ketua I DPRD Kobar Mulyadin mendesak Pemkab Kobar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar, untuk mengevaluasi program pemberian seragam gratis kepada anak didik.
Menurut Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, sejak diluncurkannya program seragam gratis ini selalu terjadi masalah pendistribusian karena menjadi keluhan masyarakat.
“Kami harapkan pendistribusian seragam gratis ini jangan sampai terlambat, sehingga orangtua murid tetap membeli seragam. Padahal program seragam gratis ini tujuannya untuk meringankan beban orangtua murid. Namun jika pendistribusiannya selalu terlambat maka program ini tidak memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Mulyadin, Sabtu (1/2/2020).
Ia melanjutkan, sebab program seragam gratis sangat berarti bagi keluarga yang tidak mampu. Mulyadin berharap sistem pelelangannya diubah, sehingga begitu tahun ajaran baru di mulai maka semua murid baru bisa menerima seragam gratis tepat waktu.
“Kalau masalah data murid dari keluarga tidak mampu, saya yakin pihak sekolah telah memiliki pada saat pendaftaran di mulai, dan segara data itu serahkan kepada Dikbud Kobar,” tandasnya.
(zil)